6 Fakta mengenai
bahan organik menurut Mamaril (2005) :
1. Setelah
mengalami dekomposisi, bahan organik yang berasal dari kotoran ternak, terutama
dalam jumlah besar, dapatm enyebabkan polusi air tanah. Tingginya tingkat
nitrat dalam air tanah akibat bahan organik telah dilaporkan terjadi di AmerikaSerikat,
Belanda, dan beberapa negara maju lainnya yang populasi ternaknya tinggi dan
terkonsentrasi di areal terbatas. Kecuali dalam keadaan stabil, bahan organik
yang diberikan dalamk ondisi kekurangan oksigen sebagaimana halnya di lahan
sawah, bahan organik dapat menimbulkan racun bagi tanaman.
2. Tanaman tidak
langsung menggunakan hara yang terdapat dalam bahan organik. Senyawa organik
yang mengandung unsur hara esensial terlebih dulu harus melalui proses
mineralisasi untuk dapat diserap tanaman. Misalnya, tanaman tidak dapat langsung menyerap N-organik karena harus
diubah dulu dalam bentuk amonium nitrat (NH4 + atau NH3 -) agar dapat diserap
tanaman.
3. Jumlah hara
esensial tanaman yang terdapat dalam pupuk organik, baik yang alami maupun
komersial, tergolong sangat rendah.Untuk memasok hara yang cukup agar
memberikan hasil panen yang tinggi, diperlukan bahan organik dalam jumlah
banyak.Sebagai contoh, jarang sekali bahan organik yang mengandung hara N di
atas 3%. Kalau ada bahan organik komersial yang dilaporkan mengandung hara N
lebih tinggi dari angka itu, patut dicurigai bahwa bahan itu diperkaya atau
difortifikasi dengan pupuk kimia N.
4. Di daerah
tropis seperti Indonesia, proses dekomposisi bahan organik berlangsung
cepat.Oleh karena itu, untuk mendapatkan dampak positif dari penggunaan bahan
organik di lahan sawah dibutuhkan akumulasi bahan organik dalam jumlah yang
banyak dan terus-menerus.
5. Bahan organik
tanah tidak akan meningkat secara nyata (lebih dari 1%) dengan penggunaan bahan
organik hanya satu atau dua tahun.
6. Pupuk organik
bukanlah satu-satunya bahan yang memperbaiki kualitas produk pangan,misalnya
dalam peningkatan antioksidan. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
antioksidan polifenol yang dihasilkan dari pupuk kimia bisa lebih tinggi
daripada pupuk organik, sepanjang tidak menggunakan pestisida secara berlebihan.
Sekian informasi
dari Agribisnismsg3 , semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca.
0 Komentar