Tanaman Cabai |
Cabai merupakan buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayur atau bumbu dapur karena keberadaan cabai lebih banyak digunakan sebagai bumbu dapur. Cabai salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, karena harganya bisa melambung sangat tinggi. Tanaman cabai dapat tumbuh dengan optimal pada ketinggian 0 - 2000 meter di atas permukaan laut. Sedangkan suhu yang cocok untuk budidaya cabai berkisar antara 24 - 27 derajat C.
Cabai dengan perawatan yang baik maka akan menghasilkan panen juga yang baik. Perawatan cabai terdiri dari Pemberian pupuk, penyiraman , pembersihan tanaman dari gulma dll. Berikut akan dijelaskan secara rinci bagaimana cara merawat tanaman cabai dengan baik :
Tanaman cabai |
1. Penyiraman tanaman cabai
Penyiraman tanaman cabai yang ideal pada musim - musim biasa dilakukan sebanyak 3 hari sekali dalam seminggu. Penyiraman harap diperhatikan supaya terkena secara menyeluruh bagian tanaman cabai seperti daun, bung dan buah cabai. Apabila musim kemarau maka penyiraman dapat dilakukan setiap hari hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan pada tanaman cabai.
2. Pemupukan tanaman cabai
Pemberian pupuk pada awal sebelum tanam adalah pemberian pupuk kompos, pemberian kompos sebagai media tanaman untuk memberikan unsur-unsur hara makro dan mikro dalam tanah. Pengomposan lanjutan dapat dilakukan apabila media tanam (tanah) sudah kekurangan unsur hara dengan di cirikan tanah menjadi kering dan sukar menyerap air. Pemberian pupuk NPK dengan dosis satu sedok per tanaman untuk setiap bulannya, hal ini dilakukan untuk menambahkan unsur hara dalam tanah.
Apabila tanaman cabai tersebut menggunakan sistem organik maka penyiraman tanaman cabai dengan pupuk organik cair dapat dilakukan sebanyak satu kali dalam satu minggu, jika tanaman cabai kurang subur atau terkena penyakit maka penyiraman pupuk organik cair dapat dilakukan 3 kali dalam satu minggu.
3. Pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai
Pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai perlu dilakukan untuk menjaga tanaman cabai supaya dapat tumbuh subur dan tidak sakit. Untuk menghilakan hama pada tanaman cabai bisa menggunakan pestisida, sebaiknya menggunakan pestisida organik yang didapat dari alam, dianjurkan jangan terlalu sering menggunakan pestisida kimia karena justru akan merusak tanaman cabai tersebut.
Lebih baik mencegah daripada mengobati, hal ini juga dapat diterapkan dalam budidaya pertanian. Dengan rajin merawat tanaman cabai maka hama dan penyakit tidak akan mudah menyerang tanaman cabai. Hal paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan sering membersihkan lahan tanaman cabai tersebut dari gulma , karena gulma yang paling sering menularkan hama dan penyakit ke tanaman cabai.
4. Pengajiran
Pengajiran diperlukan untuk menjaga tanaman cabai supaya tumbuh tetap tegak dan tidak miring.Pengajiran dilakukan apabila tanaman cabai sudah mulai tumbuh besar dan mendekati masa berbuah. Ajir yang biasa digunakan petani menggunakan bahan dari bambu atau kayu. Lakukan pengajiran secara rapi sehingga saat pemanenan mudah dilakukan.
5. Perompesan
Perompesan dilakukan untuk menjaga agar tanaman cabai tetap tegak dan segar serta tidak tumbuh ke samping. Perompesan dilakukan dengan cara menghilangkan tunas muda yang baru muncul, biasanya dilakukan ketika cabai berusia 20 hari setelah tanam. Perompesan dilakukan 3 hari sekali dalam seminggu sampai terbentuknya cabang-cabang tanaman cabai yang kuat.
Sekian dulu informasi yang dapat MSG 3 berikan, semoga dapat memberi manfaat.
Terimakasih.
Untuk teman-teman MSG 3 yang ingin request tentang artikel agribisnis bisa hubungi 087830003499.
0 Komentar