Ad Code

Responsive Advertisement

Harga Bawang Merah yang tak Menentu

Bawang merah salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan untuk membuat masakan hampir di seluruh Indonesia. Brebes merupakan salah satu produsen bawang merah yang ada di Indonesia kini sedang mengalami kerugian karena harga yang di terima tidak sesuai dengan apa yang sudah di keluarkan. Biaya untuk budidaya bawang merah pada bulan agustus 2017 terbilang cukup tinggi namun harga jual sangat murah, harga yang di terima oleh petani hanya Rp. 12.000 sampai Rp.15.000. Hal ini di sebabkan oleh banyak faktor salah satunya jumlah bawang merah yang melimpah di pasaran sehingga membuat harga bawang merah turun dan tengkulak yang sering bermain harga terlalu menekan harga di kalangan petani.

Sumber google
Biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk kebutuhan satu hektar sekitar 20-25 juta namun ketika panen tidak dapat untung, impas saja tidak. Petani bawang merah di Brebes mengeluhkan saat ini bawang merah dari Brebes susah untuk keluar daerah karena di luar Brebes pun sudah menerima pasokan bawang dari sumater dan kalimantan. Sumatera dan kalimantan sudah mulai memproduksi bawang merah berkat program kerja dari menteri Amran Sulaiman namun perlu di garis bawahi pasokan bawang merah dari luar jawa tersebut dapat mematikan petani yang ada di jawa itu sendiri, karena sebelumnya bawang merah dari jawa dikirim keluar jawa namun sekarang jumlah sudah semakin menurun. Hal ini baik karena adanya pemerataan penanaman bawang merah namun harus diperhatikan jangan sampai mematikan daerah penghasil bawang merah.

"Sekarang daerah brebes saja sudah menerima bawang merah dari sumatera, kalau sudah begini kita susah mau menjualnya" Tutur ibu tati petani bawang merah Brebes. Hal ini perlu ditinjau lagi apakah program penanaman bawang untuk daerah luar jawa sudah sesuai atau belum , atau nantinya malah akan mematikan daerah produsen bawang merah.

Saat ini petani Brebes juga sedang dihadapkan dengan serangan ulat yang semakin hari semakin sulit untuk dikendalikan. Menurut MSG 3 hal ini dikarenakan penggunaan pestisida yang berlebih dari musim tanam sebelumnya yang sudah dilakukan bertahun-tahun, apabila seperti ini terus maka akan terjadi ulat tersebut akan semakin kuat bukan malah mati. 

Para petani bawang merah banyak yang menyewa tanah di majalengka untuk menanam bawang merah pada bulan agustus ini karena menurutnya tanah di Majalengka Jawa Barat itu masih fresh sehingga mudah untuk mengendalikan hama dan penyakitnya.


Terimakasih
MSG 3.



Posting Komentar

0 Komentar