Agribisnismsg3.com- Pertanian merupakan salah sektora yang sangat penting dalam sebuah negar karena memenuhi hajat hidup orang banyak, selain itu juga di Indonesia pertanian merupakan roda penggerak perekonomian saat ini sehingga sektor pertanian dapat menarik perhatian dunia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II tahun 2017, sektor pertanian memberikan peningkatan untuk perekonomian Indonesia dengan memberikan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 3.366, triliun.
sumber google |
Produksi di sektor memberikan pengeruh terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto mengatakan "Kita hanya di bawah China dengan pertumbuhan mencapai 6,9 persen. Dengan kondisi ketidakpastian ekonomi global dan penurunan harga komoditas, hasil Indonesia cukup bagus".
Menurut data pada tahun 2017 bila dibandingkan triwulan sebelumnya , kali ini sektor pertanian menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu 8.44 persen. Peningkatan tersebut dikarenakan kenaikan produksi sejumlah komoditas perkebunan seperti kopi dan tebu serta dari sektor hortikultura.
Berdasarkan data kementrian PPN/Bappenas per Maret 2017, tingkat pengangguran terbuka 5,4 persen dan ditargetkan turun pada tahun 2018 menjadi 5,0-5,3 persen. Mengenai angka kemiskinan pada Maret 2017 adalah 10,64 persen dan tahun 2018 ditargetkan turun menjadi 10 persen.
Terkait dengan kenaikan di sektor pertanian hal ini dikarenakan program pemerintah dalam mencanangkan visi Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045.
Menurut menteri pertanian Amran Sulaiman "Untuk beras, bawangmerah, dan cabai, Indonesia sudah tidak melakukan impor sejak tahun lalu. Bahkan untuk komoditas bawang merah sudah dapat melakukan ekspor ke negara Thailand dan direncakan juga untuk beberapa negara di Asia Tenggara.
Suksesnya Indonesia dalam hal swasembada pangan, khusunya beras, membuat banyak negara tertarik untuk belajar pertanian di Indonesia. Menurut Mentan Amran Sulaiman terdapat tiga negara yaitu Malaysia, Jerman dan Taiwan yang tertarik untuk belajar dalam produksi padi secara cepat setelah dilanda el-nino dan la-nina. Amran Sulaiman menyebutkan keberhasilan tersebut karena peran besar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) karena melalui PPL petani diberi pembinaan dan informasi mengenai peningkatan produksi.
sumber : kompas.
2 Komentar
Cocok apabila Indonesia disebut sebagai negara agraris,tapi entah sekarang menjadi luntur seiring dengan banyaknya kasus import yang dilakukan padahal sumber daya yang tersedia di tanah sendiri cukup bersaing dengan dunia luar
BalasHapusNicer Artikel bro
BalasHapus