Menurut artikel online dari Majalah Infovet yang membahas tentang parasit lalat, lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (subordo Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya; lalat berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang.
Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang. Lalat sering hidup di antara manusia dan sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius.
Lalat disebut penyebar penyakit yang sangat serius karena setiap lalat hinggap di suatu tempat, kurang lebih 125.000 kuman yang jatuh ke tempat tersebut. Lalat merupakan insekta yang unik bila dibanding dengan jenis insekta lain. Yang membedakannya adalah cara makan lalat yang meludahi makanannya terlebih dahulu sampai makanan tersebut cair.
Setelah cair, makanan disedot masuk ke dalam perut. Hal ini disinyalir dapat memudahkan bakteri dan virus turut masuk ke dalam saluran pencernaannya dan berkembangbiak di dalamnya.
Produksi ternak telah menuju masa puncak. Terbukti dengan peningkatan intensitas kepadatan pada semua jenis ternak.Tingginya intensitas ini mempengaruhi pula kenaikan zat buangan dan limbah organik di area peternakan.
Tanpa disadari tentunya ancaman penyakit juga lebih besar, terutama oleh organisme yang memanfaatkan zat buangan/limbah organik tersebut untuk berkembangbiak. Telah diketahui sejak lama bahwa lalat adalah salah satu hama yang sering ditemui di area peternakan. Lalat merupakan serangga yang hidup dari zat buangan/limbah organik dari peternakan.
Disadari atau tidak keberadaan lalat merupakan bom waktu pada usaha peternakan. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan lalat untuk memberikan gangguan secara fisik maupun sebagai vektor penyakit bahkan dapat meningkatkan kadar amoniak dalam kandang.
Dalam proses perkembang-biakannya, lalat membutuhkan tempat yang lembab dan basah dengan suhu +18 – 350C dan kelembaban diatas 50% untuk meletakkan telur dan melengkapi siklus hidupnya.
Hal tersebut sesuai dengan temuan di lapangan adanya larva lalat pada sekam yang becek, feses yang berair, genangan kotoran sapi, sampah, dan bahan-bahan organik yang lembab lainnya. Pada suhu yang lebih hangat perkembangbiakan lalat lebih cepat begitupun sebaliknya. Hal tersebut yang menjadi kunci penanganan lalat.
Lalat yang biasanya ada pada kandang ternak yaitu Lalat kuda (Family tabanidae). Lalat kuda merupakan hama khusus yang ada pada hewan ternak. Serangan gigitan tanpa henti dari lalat betina dapat menyebabkan pengurangan kenaikan berat badan pada beberapa binatang.
Lalat kuda jantan merupakan pemakan nektar dan serbuk sari serta paling aktif saat siang hari. Gigitan lalat kuda juga dapat sangat menyakitkan bagi manusia. Mereka mempunyai bagian mulut yang berkerja seperti pisau kecil yang mana mereka gunakan untuk membuka kulit dengan gerakan seperti menggunting.
Penanganan Lalat
Berdasarkan kasus di atas ada 4 metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan membasmi lalat pada kandang ternak, yaitu dengan:
1. Metode mekanik, dengan pembersihan kandang secara rutin, pemberian disinfektan, membuang sampah atau bangkai ternak dan membakarnya, mencabuti rumput liar di sekitar kandang ternak agar lalat tidak bersarang di sana, kemudian menjaga sirkulasi udara kandang ternak agar tidak lembab, karena lalat sangat menyukai tempat lembab.
2. Memastikan untuk kotoran ternak tetap kering.
3. Metode biologi, yaitu dengan merangsang pertumbuhan musuh alami lalat seperti kumbang, kutu dan lebah.
4. Metode kimia, yaitu dengan memberikan insektisida. Namun pemberian insektisida dengan jangka waktu yang lama akan meninggalkan residu kimia yang berbahaya untuk lingkungan dan makhluk hidupnya.
Oleh sebab itu kami menyarankan untuk menggunakan bahan organik contohnya Formula MSG 3 yang dibuat dengan bahan-bahan alami dari alam. Selain untuk membasmi lalat dan hama pada kandang ternak juga dapat digunakan sebagai bakteri aktivator dalam proses pembuatan pupuk kompos dalam waktu 1x24 jam saja dengan metode aerob.
Membasmi Lalat pada kandang ternak dengan Formula MSG 3
Berikut cara membasmi lalat pada kandang ternak dengan menggunakan larutan Formula MSG 3:
A. Membuat larutan Formula MSG 3
Peralatan : Drum kapasitas 200 L air dan pengaduk
Bahan-bahan :
- 50 gram aktivator MSG 3
- 50 gram suplemen MSG 3
- 2,5 kg kapur pertanian/dolomit
Proses pembuatan :
- Masukkan 2,5 kg kapur ke dalam drum kapasitas 200 L dan rendam dengan air 200 L, tunggu sampai kapur mengendap.
- Pisahkan endapan kapur dengan air rendaman kapur tersebut.
- Masukkan aktivator sebanyak 50 gr dan 50 gr suplemen ke air kapur.
- Aduk sampai rata dan cairan Formula MSG 3 siap digunakan.
B. Membasmi lalat pada kandang ternak
- Semprotkan cairan Formula MSG 3 di tempat bersarang lalat.
- Diamkan beberapa jam hingga Formula breaksi.
- Semprot kembali apabila masih terdapat bau yang menyengat dan lalat masih ada.
- Ulangi setiap 2 hari sekali.
- Perlahan lalat akan pergi dan bau mulai berkurang.
Demikian cara membasmi lalat pada kandang ternak dengan Formula MSG 3 yang dapat kami sampaikan, semoga informasi ini dapat berguna bagi para pembaca.
Info pemesanan atau ingin konsultasi silahkan bisa
langsung hubungi kami :
Telp / Sms / What'sApp
0822 9900 3499 (WA)
0857 8677 7401 (WA)
(0283) 4511393 (Telp
Kantor)
Facebook : Maulana Says
Green 3
Youtube : Maulana Says
Green 3
Instagram :
agribisnis_msg3
Twitter :
@agribisnis_msg3
Email : agribisnismsg3@gmail.com
Website : www.agribisnismsg3.com
Melayani :
1.
Penjualan produk
organik untuk pertanian, ternak dan ikan
2.
Penjualan Benih
padi, bibit bawang merah, bibit jahe dan benih tanaman
3.
Konsultasi
mengenai organik dan penanganan limbah
0 Komentar