Ad Code

Responsive Advertisement

Stek Batang Tanaman dengan Pemberian Hormon Auksin MSG 3

Definisi Stek
Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Stek merupakan pemotongan organ dari induk yang kemudian ditanam di medium agar menumbuhkan akar dan tunas batang. Stek banyak dilakukan untuk memperbanyak tanaman hias dan tanaman buah.

Stek batang merupakan salah satu perbanyakan vegetatif tanaman dengan menggunakan potongan batang, cabang, atau ranting tanaman induknya. Stek batang disebut juga stek kayu atau stek ranting.  

Stek batang banyak digunakan untuk memperbanyak tanaman hias dan tanaman buah. Syarat mutlak tanaman yang akan diperbanyak secar stek batang adalah harus memiliki kambium.

Hormon Auksin MSG 3
Hormon auksin dikenal sebagai zat pengatur pertumbuhan yang dapat mempercepat muncul dan berkembangnya akar tanaman. Hormon auksin terdiri dari beberapa jenis, diantaranya IAA, IBA dan NAA. Hormon ini banyak digunakan ketika melakukan perbanyakan tanaman salah satunya dengan cara stek.

Cara Stek Batang Tanaman
Bakal stek diambil dari batang atau cabang batang pohon induk yang akan diperbanyak dan pemotongan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari. Gunting stek yang digunakan saat menyetek harus tajam agar bekas potongan pada batang rapi. Bila kurang tajam batang akan rusak atau memar. 

Hal ini mengundang bibit penyakit masuk ke bagian yang memar pada batang, sehingga bisa menyebabkan pembusukkan pangkal stek pada batang. Pada saat mengambil stek atau menyetek pada batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang bertunas.

Syarat batang yang akan di ambil:
Batang yang dijadikan stek biasanya adalah bagian pangkal dari cabang. 
Pemotongan cabang batang diatur kira-kira 0.5cm di bawah mata tunas yang paling bawah dan untuk ujung bagian atas sejauh 1 cm dari mata tunas yang paling atas. 
Kondisi daun pada batang cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hijau tua. Dengan demikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan zat makanan dan karbohidrat. Zat hasil fotosintesis akan disimpan dalam organ penyimpanan, antara lain di batang. Karbohidrat pada batang berperan sangat penting yaitu sebagai sumber energi yang dibutuhkan pada waktu pembentukan akar baru.

Kondisi dan ukuran saat pengambilan batang yaitu:
Ukuran besar cabang batang yang diambil cukup sebesar kelingking. 
Diameter batang sekitar 1 cm dengan panjang antara 10-15 cm. 
Cabang batang tersebut memiliki 3-4 mata tunas. 
Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua dengan warna kulit batang biasanya coklat muda. Pada saat ini kandungan karbohidrat dan auksin (hormon pertumbuhan akar) pada batang cukup memadai untuk menunjang terjadinya perakaran stek. 
Pada batang yang masih muda, kandungan karbohidrat rendah tetapi hormonnya cukup tinggi. Biasanya pada kasus ini hasil stekan akan tumbuh tunas terlebih dahulu, padahal stek yang baik harus tumbuh akar dulu. Oleh karena itu, stek yang berasal dari batang yang muda sering gagal.

Cara perendaman batang untuk memunculkan akar sebagai berikut:
Batang stek direndam dalam larutan auksin MSG 3 kira-kira 2 cm dari bagian pangkal. 
Agar penyerapan auksin berlangsung dengan baik pada batang, maka lama perendaman disesuaikan dengan konsentrasi larutan. 
Perendaman batang dilakukan ditempat yang teduh dan agak lembab. Hal ini berguna agar penyerapan hormon berjalan teratur, tidak kurang karena pengaruh lingkungan.

Cara Semai Stek
Stek yang sudah diberi perlakuan hormon penumbuh akar siap untuk disemaikan. Untuk itu perlu menyediakan tempat yang kondisinya sesuai. Usaha untuk menumbuhkan stek perlu dilakukan pada lingkungan yang mempunyai cahaya baur atau terpencar (difusi). 

Kelembaban udara sebaiknya tinggi, sekitar 70-90%, Suhu mendekati suhu kamar, 25-27ºC. Selain itu dalam pembentukan akar stek diperlukan oksigen yang cukup. Oleh karena itu media yang digunakan harus cukup gembur, sehingga aerasinya baik.

Penyemaian dilakukan pada kotak semai dengan pemberian media tanam campuran tanah dan pupuk kandang yang sudah jadi dengan perbandingan ( 1 : 1 ). Atau dengan campuran tanah, pasir halus dan pupuk kandang dengan perbandingan ( 1 : 1 : 1 ). 

Lakukan penyiraman dengan gembor, sehingga permukaan media turun dan kompak. Sebelum stek disemai, terlebih dahulu dibuat lubang-lubang kecil pada media. Perkirakan jarak lubang sekitar 5x5 cm dan dalamnya sekitar 5-7,5 cm atau setengah dari panjang stek. Setelah itu baru bagian pangkal stek dimasukkan ke dalam lubang. 

Bagian media di sekitar stek ditekan perlahan-lahan agar posisi stek tidak goyah. Selanjutnya persemaian disiram lagi. Kotak kemudian ditutup dengan lembar plastik bening atau transparan. Sebaiknya kotak diletakkan pada tempat yang terlindung dari teriknya sinar matahari.

Penyiraman saat persemaian harus dilakukan setiap hari sekali atau sesuai keadaan. Bila musim kemarau siram 2 kali sehari, namun pada musin hujan cukup sehari sekali. Kemudian tunggu hingga stek berakar dan siap untuk pindah tanam.

Keunggulan stek:
Sifat tanaman baru sama dengan sifat induknya.
Bagian tanaman induk yang diperlukan sebagai bahan setek relatif sedikit, sehingga tidak merugikan tanaman induk.
Menghasilkan tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang telah memiliki akar, batang dan daun.
Setek mudah dilakukan dan tidak memerlukan teknologi yang rumit.
Biaya yang dikeluarkan sedikit dan waktu yang diperlukan relative singkat.
Jumlah tanaman yang dihasilkan lebih banyak dari pada cangkok dan okulasi.
Tanaman baru hasil setek memiliki keseragaman umur

Posting Komentar

0 Komentar