Agribisnismsg3.com- Pestisida atau pembasmi hama adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi"). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu.
Menurut Soemirat (2003 diacu dalam Prameswari, 2007), pestisida dapatdiklasifikasikan berdasarkan organisme target, struktur kimia, mekanisme dan atautoksisitasnya. Klasifikasi berdasarkan organisme targetnya, adalah :
- Insektisida berfungsi untuk membunuh atau mengendalikan serangga.
- Herbisida berfungsi untuk membunuh gulma.
- Fungisida berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
- Algasida berfungsi untuk membunuh alga.5. Avisida berfungsi untuk membunuh burung serta pengontrol populasi burung.
- Akarisida berfungsi untuk membunuh tungau atau kutu.
- Bakterisida berfungsi untuk membunuh atau melawan bakteri.
- Larvasida berfungsi untuk membunuh larva.
- Molusksisida berfungsi untuk membunuh siput.
- Nematisida berfungsi untuk membunuh cacing.
- Ovisida berfungsi untuk membunuh telur.
- Pedukulisida berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
- Piscisida berfungsi untuk membunuh ikan.
- Rodentisida berfungsi untuk membunuh binatang pengerat.
- Presida berfungsi untuk membunuh pemangsa atau predator.
- Termisida berfungsi untuk membunuh rayap.
Pada dewasa ini penggunaan pestisida di Indonesia sudah melebihi ambang batas sehingga apabila diteruskan akan berakibat buruk pada ekosistem yang ada di alam. Semakin besar pemberian pestisida maka akan semakin besar pula sifat resisten hama sehingga hama akan semakin susah untuk dikurangi. Cara terbaik untuk pengendalian hama adalah dengan menggunakan racun yang dari alam yaitu pestisida organik karena sifatnya yang mudah teruari oleh alam, tidak meninggalkan residu, tidak bersifat buruk untuk lingkungan. Mari bersama-sama gunakan pestisida organik untuk menjaga keberlangsungan bumi kita.
0 Komentar