Ad Code

Responsive Advertisement

Pasar Sapi di Madura Kembali Normal

 

Sejumlah pasar sapi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, kembali beroperasi normal setelah 3 bulan lebih ditutup akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Pedagang dan pembeli sapi kembali berduyun-duyun mendatangi pasar untuk bertransaksi. Bahkan, dari hari ke hari, jumlah pedagang dan sapi yang masuk ke pasar terus bertambah.

Koordinator Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan Pos Inseminasi Buatan Wilayah Galis, Kabupaten Pamekasan, Hadiri menjelaskan, berdasarkan pantauan di pasar sapi terbesar di Madura, yakni Pasar Keppo di Desa Polagan, Kecamatan Galis, jumlah sapi yang masuk ke dalam pasar per pekan tidak kurang dari 600 ekor. Jumlah tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

"Sudah 2 pekan ini jumlah sapi yang masuk ke Pasar Keppo lebih dari 600 ekor. Padahal, sebelumnya kisaran 300 sampai 350 ekor," kata Hadiri saat ditemui di Pasar Keppo, Selasa (9/8/2022).

Sapi yang masuk ke Pasar Keppo tidak hanya berasal dari Kabupaten Pamekasan saja, melainkan dikirim oleh pedagang asal Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep. Pengiriman sapi dari luar Pamekasan itu yang menambah jumlah penjualan sapi di Pasar Keppo.

"Kami perketat masuknya sapi dari Sampang dan Sumenep agar sapi dalam kondisi sehat. Alhamdulillah semua sapi yang masuk tidak ada yang sakit," terang Hadiri.

Peningkatan jumlah penjualan sapi tidak hanya di Pasar Keppo, tapi di Pasar Waru, Pasar Proppo dan Pasar Palengaan.

"Kalau bukan pasar hewan induk, penjualan sapi per pekan kisaran 400 ekor. Beda jauh dengan di Pasar Keppo yang merupakan pasar induk sapi di Madura," ungkapnya.

Peningkatan penjualan sapi saat ini, tidak lepas dari program vaksinasi sapi yang dilakukan door to door ke kandang sapi peternak oleh petugas vaksinasi. Saat ini, sapi yang terindikasi terserang PMK sudah tidak ditemukan dijual ke pasar.

"Pedagang dan peternak sudah sadar. Kalau sapi sakit tidak dijual ke pasar, tapi menunggu sembuhnya," ujar Hadiri.

Salah satu pedagang sapi asal Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Munaji mengatakan, penjualan sapi setiap pekan terus meningkat. Pada saat pembatasan jumlah sapi yang boleh masuk ke pasar, penjualan hanya 4 sampai 5 ekor saja. Saat ini, setelah pasar beroperasi normal, penjualan meningkat dari 10 ekor sampai 20 ekor.

"Pasar kembali normal. Harga sampi juga kembali normal seperti sebelum ada PMK," terang Munaji.

SUMBER : KOMPAS.COM

Posting Komentar

0 Komentar