Salah
satu penyakit yang kerap mengincar sapi ternak yang tidak dirawat dengan baik
adalah cacingan. Sapi yang cacingan akan memiliki daya tahan tubuh yang rendah
sehingga produktivitasnya pun menurun. Jika hal itu terjadi, sudah tentu
keuntungan peternak pun akan berkurang.
Ada
dua jenis cacing yang mengintai sapi ternak Anda, yakni cacing hati dan cacing
pita. Sapi yang cacingan harus segera diatasi dan manajemen peternakan harus
segera diperbaiki agar permasalahan tersebut tidak terulang kembali.
- Cacing hati
Penyakit
cacing hati disebabkan oleh cacing fasciola yag kerap menyerang sapi. Bentuknya
mirip daun yang pupuk dan memiliki alat isap pada bagian mulut dan perut.
Siklus hidup cacing dimulai dari telur yang keluar bersama kotoran yang
dikeluarkan oleh sapi yang sudah terjangkit cacing. Telur tersebut akan menetas
menjadi larva yang bergerak.
Larva
cacing pita akan menembus tubuh siput dan berkembang biak. Mulanya berbentuk
sporocysta, redia, dan cercaria. Cacing yang sudah berbentuk cercaria akan
keluar dari tubuh siput, lalu kemudian bergerak bebas dan menempel di rumput
atau tumbuhan air. Sapi akan tertular cacing pita dari pakan rumput yang
dikonsumsi.
Untuk
menjaga penyebaran cacing, peternak harus menjaga kebersihan lingkungan. Jangan
berikan rumput yang mengandung metacerkaria sebagai pakan sapi. Anda juga harus
memberantas hama siput yang merupakan tempat cacing berkembang baik dan berikan
obat cacing secara berkala pada sapi ternak.
- Cacing pita
Cacing
pita yang menyerang sapi berasal dari jenis Taenia saginata. Cacing ini mulai
teridentifikasi pada 1782 oleh Goeze dan Leuckart. Cacing pita juga dapat
menyerang atau menular ke manusia melalui daging sapi yang sudah terinfeksi
oleh cacing pita.
Cacing
pita akan menempelkan telurnya pada rumput yang akan dimakan oleh sapi dan
binatang ternak lainnya. Telur yang masih berada di rumput akan masuk ke tubuh
sapi dan berkembang biak di dalam sapi. Setelah itu, telur akan menyusup ke
dalam dinding usus dan terbawa oleh aliran darah ke otot dan kerangka badan
sapi.
Di
dalam daging, cacing akan membentuk kista. Jika sapi yang terinfeksi cacing
pita dimakan oleh manusia, kista yang berada di dalam daging akan tumbuh dalam
usus manusia.
Cacing
yang dewasa akan bertelur dan akan terbuang bersama tinja dan akan menempel
pada rumput di dekat tinja sapi. Siklus ini akan berputar terus jika tidak
segera diatasi dengan sanitasi kandang yang baik.
0 Komentar