Ikan kelelawar (famili Ogcocephalidae) merupakan keluarga ikan yang masih
berkerabat dengan anglerfish dan punya cukup banyak spesies yang
berbeda. Total ada sekitar 64 jenis ikan kelelawar berbeda yang tersebar di
seluruh lautan tropis dan subtropis, kecuali kawasan Mediterania. Salah satu
jenis ikan kelelawar yang cukup populer karena penampilannya adalah ikan
kelelawar berbibir merah (Ogcocephalus darwini).
Ciri fisik utama dari keluarga ikan kelelawar sebenarnya tetap dimiliki
ikan kelelawar berbibir merah. Tubuhnya pipih dan sirip perutnya dapat
berfungsi layaknya "kaki" untuk berjalan di dasar laut. Bedanya, ciri
khas dari ikan kelelawar yang satu ini ada pada bagian mulutnya. Bagi kita,
ikan ini terlihat seperti sedang memakai gincu atau lipstik. Ukuran rata-rata
dari ikan kelelawar berbibir merah hanya sekitar 20 cm dengan bobot kurang dari
1 kg.
Dari penampilannya saja, pasti banyak dari kita yang kagum ataupun
bingung dengan ikan kelelawar berbibir merah ini. Tentu ada berbagai fakta
menarik yang dimiliki ikan ini sehingga mereka tampil beda dengan keluarga ikan
kelelawar yang lainnya. Makin penasaran, kan? Yuk, simak ulasan lengkapnya di
bawah ini!
1. Peta persebaran,
habitat, dan makanan favorit
Ikan kelelawar berbibir
merah ternyata tergolong ikan endemik yang hanya bisa ditemukan di satu
perairan. Dilansir World Atlas, perairan sekitar Pulau Galapagos jadi
rumah dari ikan yang satu ini. Sama seperti kerabatnya yang lain, ikan kelelawar
berbibir merah hidup di dasar laut dan selalu dekat dengan sedimen yang bisa
menopang gaya hidupnya. Uniknya, ikan ini cukup adaptif dengan kedalaman laut.
Mereka bisa ditemukan di kedalaman 3 meter dan bisa pula ditemui di laut
sedalam 75 meter. Bahkan, beberapa individu bisa ditemui pada kedalaman 120
meter!
Sementara, untuk
makanannya, ikan kelelawar berbibir merah tergolong sebagai karnivor. Mereka
mengonsumsi berbagai jenis krustasea, moluska, hingga udang yang dekat dengan
dasar laut. Jika ada kesempatan, ikan ini juga akan memburu ikan kecil lain
yang tak sengaja mendekat padanya. Menariknya, walau ukuran ikan kelelawar
berbibir merah relatif kecil, mereka tak memiliki predator alami di sekitar
habitatnya sehingga bisa dikatakan kalau ikan ini merupakan salah satu predator
puncak di karang atau dasar laut.
2. Fungsi bibir
merahnya tak jelas, api ada organ lain di sekitar bibirnya berperan penting
Biasanya, kalau ada
nama hewan yang berasal dari ciri unik pada bagian tubuhnya, ada arti ataupun
fungsi tersendiri dari hal tersebut. Akan tetapi, ini tidak berlaku bagi ikan
kelelawar berbibir merah. Sebab, sekalipun bibir merah ini sangat menarik di
mata manusia, peneliti hingga saat ini tidak mengetahui secara pasti soal
mengapa bibir mereka bisa berwarna merah cerah. Dugaan sementara yang ada
sekarang soal fungsi bibir merah ini ialah untuk menarik perhatian lawan jenis
ketika musim kawin tiba.
Justru, organ tubuh di
atas mulutnya—yang bentuknya mirip hidung—memiliki fungsi yang lebih jelas
sekaligus penting bagi ikan kelelawar berbibir merah. Mengingat kalau ikan ini
masih berkerabat dengan anglerfish, tentunya ada satu kesamaan antara
keduanya, yakni sebuah organ di kepala bernama illicium. Nah, organ
mirip seperti hidung pada ikan kelelawar berbibir merah inilah yang jadi illicium pada
tubuhnya.
Fungsinya serupa
dengan illicium yang dimiliki anglerfish, yakni
untuk menarik perhatian calon mangsanya. Meski tak bisa bercahaya seperti milik
kerabatnya, illicium milik ikan kelelawar berbibir merah tetap
menarik bagi ikan ataupun invertebrata kecil sehingga mereka akan datang
menghampiri. Saat mangsa sudah dalam jangkauan, barulah ikan kelelawar berbibir
merah akan menyambar dengan cepat dan langsung menelan si mangsa.
3. Buruk dalam
berenang, tapi ahli dalam berjalan
Melihat bentuk sirip
perutnya yang memanjang dan justru berbentuk layaknya kaki pada manusia,
sebenarnya tak heran kalau ikan kelelawar berbibir merah masuk dalam kategori ikan
yang tak pandai berenang. Apalagi, habitat mereka yang lebih dekat dengan
bagian dasar ataupun karang laut juga sebenarnya hampir membuat ikan ini tak
perlu berenang. Untuk itulah, mereka mengembangkan cara gerak yang sebenarnya
jarang ditemui pada seekor ikan, yaitu berjalan.
sirip perut berbentuk
kaki milik ikan kelelawar berbibir merah nyatanya memang berfungsi untuk
membantu mereka berjalan di atas pasir. Akan tetapi, gerakan berjalan dari ikan
ini mirip seperti gerakan katak dengan tempo yang lebih cepat. Untuk mengatur
arah gerak saat berjalan sekaligus menambah kecepatan, ekor berotot ikan
kelelawar berbibir merah dapat dengan mudah mendorong tubuhnya ke arah dan
kecepatan yang diinginkan.
4. Sistem reproduksi
Sayangnya, tak ada
informasi lebih lanjut soal sistem perkawinan pada ikan kelelawar berbibir
merah. Kondisi ini serupa dengan kerabat dalam genus Ogcocephalus
lain karena sulitnya melakukan observasi lebih lanjut pada ikan ini. Biarpun
begitu, seperti yang sudah disebutkan di atas, bibir berwarna merah milik ikan
ini dipercaya untuk menarik perhatian lawan jenis saat musim kawin mereka sudah
tiba.
proses pembuahan
terjadi di luar tubuh induknya. Mula-mula, ikan kelelawar berbibir merah betina
akan mengeluarkan telurnya di dasar laut berpasir dan kemudian jantan akan
membuahinya dengan sperma. Tak diketahui berapa lama masa inkubasi pada telur
ikan ini. Hanya saja, saat telur sudah menetas dan menjadi larva, mereka akan
menyebar ke seluruh penjuru lautan. Di alam liar, ikan kelelawar berbibir merah
diketahui bisa hidup hingga usia 12 tahun.
5. Bukan termasuk hewan
terancam punah
Biasanya, hewan dengan
peta persebaran terbatas sangat dekat dengan ancaman kepunahan. Biarpun
demikian, ternyata kondisi ini tak berlaku bagi ikan kelelawar berbibir merah
yang sebenarnya hanya bisa ditemukan di sekitar perairan Pulau Galapagos.
Menurut catatan IUCN Red List, ikan ini masih ada dalam kategori Least Concern
atau kekhawatiran rendah yang artinya populasi mereka di alam masih cukup
terjaga.
Selain karena habitat
mereka yang masih terjaga dan absennya predator alami, manusia pun tidak
terlalu tertarik untuk menangkapnya. Ikan kelelawar berbibir merah tak begitu
populer untuk dijadikan bahan makanan dan tak ada fungsi penting yang dapat
dimanfaatkan manusia dari ikan ini. Lebih-lebih lagi, wilayah perairan sekitar
Pulau Galapagos dilindungi oleh aturan penangkapan ikan yang ketat sehingga
spesies endemik bisa tetap bertahan, mengutip AZ Animals.
Biarpun status dan
alasan yang membuat populasi mereka tak tergerus, peneliti pun sebenarnya tak
tahu secara pasti soal jumlah individu ikan kelelawar berbibir merah di alam.
Sulitnya akses menuju habitat alaminya jadi salah satu tantangan yang membuat
pendataan belum maksimal.
Jadi, itu sejumlah
fakta menarik ikan
kelelawar berbibir merah. Ternyata kemampuan berjalan itu tak hanya identik
dengan hewan-hewan yang hidup di darat. Ikan kelelawar berbibir merah ini
sekaligus jadi bukti soal bagaimana alam bisa terus mengejutkan kita. Ada
banyak spesies hewan dengan ciri ataupun kemampuan yang tak kita sangka-sangka
sebelumnya.
0 Komentar