Ad Code

Responsive Advertisement

Pemerintah Larang Antibiotik Pada Ternak

Peternakan ayam (Gambar Ilustrasi)


Penggunaan antibiotik growth promoters ( AGP ) dan Ractopamine telah dilarang di Indonesia. Resisdu AGP beranggapan hasil produksi ternak dapat menimbulkan resistansi bagi orang yang mengkomsumsi Daging dan Telur. Aturan pemerintah ini mulai padda tanggal 1 Januari 2018. Tetapi Kementrian Pertanian RI mengakaui bahwa peraturan ini belum berjalan maksimal. Masih banyak para pertenak menggunakan antibiotik growth promoters ( AGP ) dan Ractopamine.

Dokter Hewan Ni Made Ria Isryanti mengatakan bahwa harus ada peraturan daerah untuk implementasi aturan ini. Kementan RI dan FAO ( ORGANISASI PANGAN DAN PERTANIAN ) melakukan riset bahwa penggunaan antibiotik untuk ayam boiler masih sangat tinggi. Masalah ini bukan di Indonesia saja tetapi di Dunia juga. 80% pertenakan rutin meberikan antibiotik pada pertenakannya. Paling tinggi penggunaannya adalah Jenis Enrofloxacin.

Pemahaman pertenakan di Indonesia masih sangat rendah soal penggunaan antibiotik. Peneliti daari Utrecth University, Belanda, Jaap Wagenaar sangat mengapresiasi keberanian pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan penggunaan antibiotik untuk pertumbuhan ternak. Dan juga Guru Besar di UI yang juga Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio mengatakan bahwa pemerintahan harus mengawasi semua pertenak skala kecil dan besar untuk memastikan mereka tidak menyalahgunakan antibiotik pada ternaknya.

Sumber : Tribunwes manado

Posting Komentar

0 Komentar