CARA MERAWAT AIR KOLAM LELE
Budidaya ikan lele saat
ini banyak dilakukan masyarakat, baik budidaya dalam kolam permanen, kolam
terpal, kolam tanah, dan sistem kolam bioflok. Hal ini karna permintaan
masyarakat yang terus meningkat. Kegitaan budidaya lele sangat berpotensi besar
untuk dijadikan bisnis yang menguntungkan. Selama tidak ada hambatan dan
masalah.
Masalah yang sering
muncul yaitu bau busuk pada air kolam. Akibatnya bau dari air kolam mengganggu
bagi pemilik kolam, masyarakat atau tetangga. Bahkan masyarakat ada yang merasa
sangat jijik pada ikan lele karena habitan hidup lele yang bau dan kotor.
Oleh karena itu sangat
penting dilakukan manajemen kualitas air yang baik untuk menjaga kualitas air
agar tidak berbau. Bau air kolam lele disebabkan karena pergantian air yang
kurang teratur. Ikan lele kondisi air yang keruh dan bau masih bisa
memungkinkan ikan bisa bertahan hidup karena lele memiliki alat bantu
pernafasan berupa arborescent namun penting untuk dilakukan pergantian air. Hal
ini karena adanya kotoran sisa pakan dan hasil metabolisme ikan menumpuk dan
mengendap didasar kolam mengakibatkan bau. Karena itu sangat penting dilakukan
pergantian air secara berkala atau teratur. Pemberian pakan yang sesuai dosis
perlu diperhitungkan sehingga pakan dapat termakan habis oleh ikan dan tidak
tersisa diair kolam. Ikan lele memiliki nafsu makan yang sangat tinggi namun
jika berlebihan ikan memuntahkan pakan apalagi jika lele mengalami stres. Dan
sisa pakan ini menjadi salah satu penyebab bau tidak sedap pada kolam.
Selain itu juga sisa
pakan dan hasil metabolisme ikan, bahan organik yang mengendap seperti dedaunan
yang jatuh ke dalam kolam dan itu juga menjadi salah satu sebab bau pada kolam
lele. Ikan lele secara alamiah bersifat karnivora cenderung pemakan daging,
tetapi bisa berubah menjadi omnivora atau pemakan segalanya. Tak jarang para
pembudidaya memberi pakan seperti dadaunan. Tetapi nafsu makan lele terhadap
pakan mentah tidak terlalu besar, untuk itu pemberian pakan mentah sebaiknya
tidak terlalu banyak. Untuk mecegah dedaunan masuk ke dalam kolam dapat
dilakukan penutupan kolam, misal dengan pembuatan atap pada atas kolam atau
lebih mudah dan terjangkau menggunakan penutup jaring hitam tetapi tidak
bertahan lama.
Cara lain untuk
mengatasi bau kolam yaitu dengan probiotik. Mikroorganisme yang terkandung
dalam probiotik dapat berfungsi untuk menguraikan sisa pakan ikan yang ada
didalam kolam sehingga bau busuk yang menyengat dapat dicegah.
Penggunaan kucuran pada
kolam juga dapat membantu mengurangi bau pada kolam lele. Kucuran air diperoleh
dari luar atau dari dalam kolam dengan menggunakan pompa air, cipratan air dari
kuncuran ini dapat membantu pelepasan amoniak yang terdapat dalam air kolam dan
juga dapat meningkatkan kadar oksigen dalam air.
Meskipun faktor
penyebab bau tidak sedap pada kolam dapat dikendalikan penting untuk menjaga
kualitas air dengan pergantian air secara berkala. Selain mencegah bau tidak
sedap juga untuk menjaga kualitas air tetap baik dan sehat untuk ikan.
Kolam Bioflok
0 Komentar