Susi : Peran Dagang jadi kesempatan
pengusaha Perikanan Genjot Ekspor
Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong pengusaha perikanan
memanfaatkan momentum perang dagang AS dengan China untuk menggenjot ekspor
produk perikanan. Peluang yang bisa diambil adalah mengisi pasar ekspor
perikanan ke AS karena pengusaha asal China kesulitan untuk ekspor setelah
diberi tarif impor yang tinggi oleh AS. "Dengan perang dagang AS-China,
semestinya pengusaha Indonesia bisa melakukan terobosan segera mengambil
keuntungan dari situasi ini. Kan banyak dari perusahaan China ekspor ke AS
kesulitan, kita punya kesempatan untuk produksi lebih," kata Susi dalam
konferensi pers di kantornya, Jumat (21/9/2018). Melalui kesempatan ini, Susi
juga mengingatkan jangan sampai pelaku usaha perikanan Indonesia justru
menggunakan cara pintas yang berpotensi merugikan Indonesia. Cara pintas yang
dimaksud salah satunya dengan melakukan peminjaman nama supaya barang dari
China bisa masuk ke AS atas nama Indonesia. "Istilahnya tranship document,
ini pernah terjadi tahun 2004, yang akhirnya kenaikan tarif impor AS kepada 5
negara tidak menguntungkan Indonesia," tutur Susi. Menurut Susi, pelaku
usaha perikanan Indonesia tidak boleh mengulang hal serupa, yakni hanya mau
gampangnya, tanpa memperbaiki kinerja dan meningkatkan produktivitas.
Sebaliknya, kesempatan ini seharusnya dipakai sebagai momen untuk memperbanyak
produksi dan meningkatkan ekspor.
"Alih-alih orang kita memproduksi, bikin tambang, membuat terobosan untuk
produksi lebih, malah meminjamkan nama, akhirnya kita kena ancaman embargo dari
AS. Kadang-kadang banyak juga orang Indonesia mau gampangnya saja," ujar
Susi. Susi memastikan, tren produksi perikanan ke depan akan semakin meningkat.
Hal itu didukung dari mulai masuknya musim penghujan sekaligus siklus tahunan
di mana akhir tahun biasanya panen ikan melimpah di sejumlah tempat.
0 Komentar