Hormon Giberelin
Giberelin atau asam giberelat (bahasa Inggris: gibberellic acid, disingkat GA) adalah semua anggota kelompok hormon tumbuhan yang memiliki fungsi yang serupa atau terkait dengan bioassay GA1.
GA hadir pada hampir sepanjang hidup tumbuhan dan diketahui mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan, perkembangan kepala sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan perikarp.
Selain itu, fitohormon ini juga berperan dalam tanggapan terhadap rangsang melalui regulasi fisiologis yang terkait dengan mekanisme biosintesisnya.
Giberelin pada tumbuhan dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA bioaktif) dan giberelin nonaktif.
Giberelin yang aktif secara biologis (GA bioaktif) mengontrol beragam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk perkecambahan biji, batang perpanjangan, perluasan daun, dan bunga dan pengembangan benih.
Hingga tahun 2008 terdapat lebih daripada seratus GA telah diidentifikasi dari tanaman dan hanya sejumlah kecil darinya, seperti GA1 dan GA4, diperkirakan berfungsi sebagai hormon bioaktif.
Giberelin pertama kali dikenali pada tahun 1926 oleh seorang ilmuwan Jepang, Eiichi Kurosawa, yang meneliti tentang penyakit padi yang disebut "bakanae". Hormon ini pertama kali diisolasi pada tahun 1935 oleh Teijiro Yabuta, dari strain cendawan Gibberella fujikuroi. Isolat ini lalu dinamai gibberellin.
Manfaat Giberelin
Pemanjangan batang
Pada batang hormon giberelin merangsang pemanjangan sel dan pembelahan sel batang. Selain hormon giberelin yang berperan alam pemanjangan batang ini terdapat hormon lain yaitu hormon auksin.
Pada pemberian giberelin ini dapat diberikan pada tanaman yang kerdil, yang akan memacu tanaman yang kerdil utuk tumbuh. Ketika giberelin diberikan maka tumbuhan beralih ke pertumbuhan organ reproduktif dan terjadi lonjakan giberelin yang akan memacu pertambahan batang lebih cepat.
Pembentukan buah tanpa biji
Saat melakukan penyemprotan hormon giberelin pada tanaman yang berkembang menyebabkan biji tidak tumbuh. Salah satu hormon yang akan membuat buah tanpa biji ini yaitu hormon giberelin , hal ini sudah di aplikasikan pada buah tertentu misalnya anggur.
Hal ini sering disebut dengan partenokarpi dimana pertenokarpi yaitu pembentukan buah tanpa biji. Selain untuk menghambat pertumbuhan biji hormon giberelin juga mampu merangsang produksi buah yang lebih banyak serta mampu mempertahankan kondisi buah dari pembusukan setelah buah tersebut dipanen.
Perkecambahan
Biji/benih tanaman terdiri dari embrio dan endosperm. Di dalam endoperm terdapat pati yang dikelilingi oleh lapisan yang dinamakan ‘aleuron’. Pertumbuhan embrio tergantung pada ketersediaan nutrisi untuk tumbuh.
Giberelin meningkatkan/merangsang aktivitas enzim amilase yang akan merubah pati menjadi gula sehingga dapat dimanfaatkan oleh embrio.
Dormansi
Dormansi dapat diistilahkan sebagai masa istirahan pada tanaman. Proses dormansi merupakan proses yang komplek dan dipengaruhi banyak faktor.
Penelitian yang dilakukan oleh Warner menunjukkan bahwa aplikasi giberelin menstimulasi sintesis ribonuklease, amulase, dan proteasi pada endosperm biji. Fase akhir dormansi adalah fase perkecambahan, giberelin perperan dalam fase perkecambahan ini seperti yang telah dijelaskan di atas.
Genetik Dwarsfism
Genetik Dwarsfism adalah suatu gejala kerdil yang disebabkan oleh adanya mutasi genetik. Penyemprotan giberelin pada tanaman yang kerdil bisa mengubah tanaman kerdil menjadi tinggi.
Sel-sel pada tanaman kerdil mengalami perpanjangan (elongation) karena pengaruh giberelin. Giberelin mendukung perkembangan dinding sel menjadi memanjang.
Penelitian lain juga menemukan bahwa pemberian giberelin merangsang pembentukan enzim proteolitik yang akan membebaskan tryptophan (senyawa asal auksin). Hal ini menjelaskan fonomena peningkatan kandungan auksik karena pemberian giberelin.
Pembungaan atau perkembangbiakan
Salah satu fungsi giberelin pada bunga yaitu mampu merangsang proses pembungaan pada tanaman berbunga. Saat kondisi lingkungan yang tidak stabil biasanya cenderung membuat batang pada tumbuhan tidak beruas panjang yang mengakibatkan bunga tidak tumbuh.
Giberelin sangat berperan paa kondisi tersebut , dimana saat diberikan hormon giberelin ini maka akan memicu pertumbuhan batang lebih panjang yang nantinya akan digunakan untuk pertumbuhan bunga.
Pertumbuhan buah
Salah satu fungsi hormon pada giberelin yaitu merangsang pertumbuhan buah. Untuk merangsang pertumbuhan buah ini tidak hanya pengaruh hormon giberelin melainkan pengaruh dari hormon auksin.
Perbedaan kualitas dan ukuran buah pada tanaman yang diberi hormon dan tidak , sangat signifikan. Biasanya tanaman yang diberi hormon giberelin cenderung lebih besar dan terhindar dari penyakit.
Demikianlah beberapa manfaat hormon Giberelin pada tanaman. Penjelasan diatas mengenai informasi tentang hormon giberelin dimana hormon tersebut sangat berperan bagi proses pertumbuhan. Selain itu hormon giberelin mempunyai beberapa fungsi yang membuat pertumbuhan lebih cepat.
0 Komentar