Pestisida kimia adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme pengganggu.
Contoh pestisida kimia
Penggunaan bahan kimia dalam industri pertanian, perkebunan dan kehutanan merupakan hal yang biasa. Namun nyata, seiring perkembangan teknologi pestisida menggunakan bahan kimia, masih ada beberapa petani dan masyarakat lainnya yang menggunakan pestisida berlebihan.
Diawal penggunaan memang hama dan penyakit tanaman berkurang tetapi mereka akan mengeluhkan masalah baru akibat dampak penggunaan pestisida secara berlebihan.
Cukup tingginya bahaya dalam penggunaan pestisida sintetis, mendorong usaha untuk menekuni pemberdayaan pestisida alami yang mudah terurai dan tidak mahal.
Penyemprotan terhadap hama yang dapat mengakibatkan rasa gatal, pahit rasanya atau bahkan bau yang kurang sedap ternyata dapat mengusir hama untuk tidak bersarang di tanaman yang disemprotkan oleh pestisida alami.
Oleh karena itu jangan heran bila penggunaan pestisida alami umumnya tidak mematikan hama yang ada, hanya bersifat mengusir hama dan membuat tanaman yang kita rawat tidak nyaman ditempati.
Pestisida Nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya menggunakan bahan alami dari tumbuhan, hewan, bakteri, dan bahan tambang mineral.
Pestisida Nabati MSG 3
Pestisida nabati sekarang sudah mulai banyak diminati oleh para petani. Faktor ini karena keamanannya untuk lingkungan dan mudah untuk dibuat dengan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.
Beberapa teknik yang umum digunakan untuk mengolah pestisida nabati diantaranya dengan teknik merendam, mengekstrak dan ataupun merebus bagian tertentu dari tanaman yang memiliki efek mengusir hama.
Perbedaan ciri pestisida kimia dengan
pestisida nabati
Pestisida kimia
|
Pestisida nabati
|
Disebut juga pestisida sintetik
|
Atau pestisida organik
|
Bahan aktifnya direkayasa di
labor dan pabrik, dari berbagai bahan kimia
|
Bahan
aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan, hewan dan bahan organik lain
|
Membutuhkan bahan baku dan
teknologi tinggi yang mahal, sehingga hanya dikuasai
oleh perusahaan kapitalis besar.
|
Dapat
dibuat dengan mudah menggunakan bahan
yang murah dan peralatan
yang sederhana. Petani dapat mengerjakan sendiri.
|
Pro pada industrialis
bermodal besar
|
Lebih pro ke ekonomi
kerakyatan
|
Membuat petani tergantung
dan semakin tergantung kepada pabrik-pabrik milik kapitalis internasional
|
Lebih memandirikan petani
dan ekonomi nasional, tidak membuang devisa untuk terus-terusan mengimpor
pestisida
|
Sesuai cara kerjanya disebut
dengan racun perut yakni membunuh melalui perut untuk membasmi serangga-serangga
pengunyah, penjilat dan penggigit; racun kontak yang menyerang melalui
kulit lalu menembus saluran darah atau melalui saluran nafas; dan racun gas
yang menyerang pernafasan serangga.
|
Merusak
perkembangan telur, larva, dan pupa; menghambat pergantian kulit; mengganggu
komunikasi serangga; menyebabkan serangga menolak makan; menghambat
reproduksi serangga betina; mengurangi nafsu makan; memblokir kemampuan makan
serangga; mengusir serangga, dan menghambat perkembangan patogen penyakit
|
Keunggulannya karena kuat dan efektif membunuh hama,
sehinga produksi terselamatkan dengan segera, serta juga telah banyak dijual
di pasaran dengan harga terjangkau.
|
Lebih murah dan mudah dibuat oleh petani, aman terhadap lingkungan, tidak
menyebabkan keracunan pada tanaman, sulit menimbulkan kekebalan terhadap
hama, kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain, dan
menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu kimia.
|
Kerugiannya adalah meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan, dan
membunuh “musuh alami” hama.
|
Tidak
meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan, karena
mudah terurai.
|
Pestisida nabati merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida nabati harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman).
Penggunaan pestisida nabati yang dapat dipadukan dengan musuh alami bila bahan pestisida nabati tersebut tidak beracun bagi musuh alami.
Diharapkan dengan adanya informasi mengenai jenis- jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan penghasil pestisida nabati dan pemanfaatannya dapat membantu masyarakat dalam mengenal dan memanfaatkan jenis- jenis tersebut dalam pengendalian PHT.
0 Komentar