Menurut halaman wikipedia, pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.
Beberapa tanaman Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik tersebut adalah padi, hortikultura yang meliputi tanaman sayur, buah, bunga, dan tanaman obat (contohnya: brokoli, kubis merah, jeruk, dll.), tanaman perkebunan (kopi, teh, kelapa, dll.), dan rempah-rempah.
Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan.
Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.
Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan.
Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan.
Seperti yang sudah dibahas oleh wikipedia tadi, bahwa pertanian organik ini merupakan sistem pertanian yang menggunakan cara bertanam yang sehat dan alami. Artinya segala sesuatu yang digunakan dalam proses menanam itu harus menggunakan bahan-bahan yang alami yang tidak merugikan bagi lingkungan maupun makhluk hidupnya.
Pertanian organik banyak di sukai oleh para petani dan konsumen karena keuntungan yang sangat banyak. Bukan hanya untuk lingkungan, namun juga untuk manusia. Berikut keuntungan pertanian organik:
1. Meminimalisir penggunaan pupuk
2. Ramah terhadap lingkungan hayati
3. Lebih aman dan menyehatkan tubuh
4. Kualitas tanaman semakin terjaga
5. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas hasil pertanian
6. Menghasilkan makanan cukup aman dan bergizi tinggi
7. Menjadikan lingkungan kerja aman dan sehat bagi petani
Namun, pertanian organik juga mempunyai kekurangan, yaitu:
1. Penampilan fisik tanaman sayuran maupun buah kurang bagus. Contohnya,
ukuran buah yang sedikit kecil dari ukuran biasanya, atau biasanya
banyak daun yang berlubang akibat tanpa penggunaan insektisida maupun
fungisida dalam memberantas hama, penyakit, dan jamur parasit.
2. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman masih dilakukan secara
manual, misalnya mengambil langsung organisme hama dan penyakit yang
menempel pada organ tanaman tertentu. Setelah itu dibuang atau dibakar.
Jika penggunaan pestisida alami harus dibuat sendiri dikarenakan
Salah satu produk yang dapat digunakan untuk sistem pertanian organik yaitu produk dari CV. Maulana Says Green Three (MSG 3). MSG 3 ini memproduksi secara komersial produk-produk pertanian yang dapat digunakan oleh para petani organik.
Mulai dari pupuk organik cair dengan nama produknya yaitu PUNICA. Ada juga perekat, pembasah, perata dengan nama produknya yaitu AGRIDHES 99. Ada juga racikan organik cair (RANICA), ini digunakan untuk campuran pakan ternak dan ikan. Kemudian ada bakteri aktivator pengomposan, yaitu FORMULA MSG 3.
Produk FORMULA MSG 3 ini merupakan produk terlaris dari MSG 3, karena pengomposan yang diberi bakteri dari MSG 3 akan jadi atau matang hanya dalam waktu 1x24 jam. Produk ini sudah sangat banyak digunakan oleh para petani dari seluruh Indonesia.
Produk ini juga yang pertama kali di Indonesia yang menjadi bakteri aktivator pengomposan dalam waktu singkat. Karena slogan MSG 3 adalah “Memperpanjang Usia Bumi”, yaitu dengan menciptakan produk-produk organik yang sangat aman untuk tanaman, lingkungan, dan manusia.
0 Komentar