Ad Code

Responsive Advertisement

Sejarah Padi di Indonesia

 


Padi (Oryza sativa L.) Merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.

Padi (Oryza sativa) adalah salah satu bahan makanan tertua di dunia yang telah ditanam manusia sekitar 5000 tahun yang lalu. Berdasarkan bukti genetik yang ditemukan baru-baru ini, padi mulai budidayakan sekitar 8200 – 13.500 tahun yang lalu di lembah Pearl River di Cina.

Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM. Indonesia merupakan negara penghasilan beras terbesar nomor tiga di dunia.  Hal ini dikarenakan luasnya area yang digunakan untuk produksi padi. Hampir 60% total produksi padi berasal dari pulau yang juga memiliki penduduk terbanyak di Indonesia ini. Karena tingkat kebutuhan pangan sangat tinggi mengikuti jumlah penduduk di suatu tempat.

Para ahli membuktikan bahwa padi telah ditanam di sekitar sungai Yangtze pada tahun 10.000 SM, pada saat itu yang ditanam adalah nenek moyang padi (Oryza rufipogon). Dari sini padi kemudian dikembangbiakkan dan dibawa oleh pedagang Tiongkok ke India dan Asia Tenggara.

Banyak foto-foto masa penjajahan Belanda di awal abad ke-20 yang menunjukkan keadaan sawah-sawah di pulau Jawa sebelum kedatangan tentara Jepang saat Perang Dunia Kedua. Kebudayaan menanam padi pada masyarakat Nusantara sudah terdapat sejak zaman pra sejarah, proses pertanian merupakan kegiatan turun temurun yang dilakukan masyarakat terutama pulau Jawa.

Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan dunia) diikuti Bangladesh (4%) dan Brazil (3%). Data lima daerah penghasil padi terbesar di Indonesia adalah Indramayu 7.447.075 ton/tahun, Karawang 6.681.452 ton/ tahun, Subang 6.279.037 ton/tahun, Sukabumi 4.614.314 ton/tahun, dan Tasikmalaya 4.074.753 ton/tahun (Indranegara, 2012).

Padi termasuk dalam suku padi-padian atau poaceae, dengan ciri sebagai berikut :

  • Terna semusim
  • Berakar serabut
  • Batang sangat pendek
  • Struktur serupa batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang daun sempurna dengan pelepah tegak
  • Daun berbentuk lanset
  • Warna hijau muda hingga hijau tua
  • Berurat daun sejajar
  • Tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang
  • Bagian bunga tersusun majemuk
  • Tipe malai bercabang
  • Satuan bunga disebut floret yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula
  • Tipe buah bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya
  • Bentuk hampir bulat hingga lonjong
  • Ukuran 3 mm hingga 15 mm
  • Tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam
  • Struktur dominan padi yang biasa dikonsumsi yaitu jenis enduspermium
Padi Hibrida sering disebut sebagai varietas padi untuk sekali tanam. Hasil panen dari Padi Hibrida biasanya maksimal. Namun, jika varietas Padi Hibrida ditanam kembali, hasilnya akan jauh menurun dari sebelumnya. Jenis padi ini sangat berbeda dengan Padi Unggul. Sedangkan Padi Unggul dapat ditanam berkali-kali. Jika diperlakukan dengan baik, hasilnya akan sangat memuaskan. Hasil panennya juga dapat kembali dijadikan sebagai bibit.

Posting Komentar

0 Komentar