Dari sekian jenis ulat
yang dianggap hewan menjijikkan oleh manusia, terdapat satu jenis ulat yang
justru menjadi sumber makanan dengan kandungan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Biasanya ulat ini sering dikonsumsi oleh masyarakat wilayah timur Indonesia,
tepatnya di Papua. Lantas, seperti apa jenis ulat ini?
A. Budidaya Ulat Sagu
1. Media Wadah Ember
Atau Baskom
Kandungan yang terdapat
dalam ulat sagu memiliki banyak manfaat. Untuk itu terdapat banyak peluang yang
mendatangkan banyak keuntungan untuk anda salah satunya dengan budidaya ulat
sagu. Bagi anda yang ingin melakukan budidaya atau beternak ulat sagu anda
dapat menggunakan wadah plastik bulat (memanfaatkan barang bekas seperti ember
atau baskom) dengan ukuran diameter 45 cm dan tinggi 15 cm. Pada dasar wadah
dapat anda isi dengan serbuk batang palem yang dapat dicampur dengan pakan
babi. Dalam kurun waktu 25-30 hari, ulat sagu dapat anda panen dengan rendemen
1-2 kg ulat dewasa per wadahnya.
2. Bahan Bubuk Pohon
Sagu Atau Dedak
Dalam habitat aslinya
ulat sagu atau larva kumbang terdapat pada bagian luka batang pohon atau pada
area luka bekas garukan tanduk jenis kumbang lainnya. Ulat yang tumbuh pada
pohon sagu ini akan dapat tumbuh berukuran sebesar ibu jari. Untuk
pembudidayaan, anda dapat memanfaatkan bekas tebangan pada pohon sagu sebagai
media ulat sagu. Batang sagu yang telah membusuk dapat dibuat sebagai serbuk
media hidup ulat sagu pada media budidaya yang telah disiapkan. Anda juga dapat
memperoleh bubuk pohon sagu ini dengan membelinya secara online. Sebagai
alternatif anda dapat menggunakan dedak yang biasa digunakan untuk pakan
unggas. Namun untuk memperoleh ulat sagu yang baik sebaiknya media budidaya
ulat sagu menggunakan serat asli dari batang pohon sagu.
3. Beli Bibit Ulat Sagu
Bagi anda yang
melakukan budidaya ulat sagu langsung dengan menggunakan bibit larva atau ulat
sagu secara langsung. Saat ini anda dapat dengan mudah memperoleh ulat sagu
tanpa harus mencari pohon sagu yang busuk di wilayah timur Indonesia. Saat ini
banyak sekali budidaya ulat sagu yang akan memudahkan anda dalam memperoleh
bibit ulat dengan kualitas yang baik. Rata-rata petani menjualnya dengan harga
19 ribu per 7 ekor hingga 115 ribuan untuk 50 ekor sagu. Jika anda kesulitan
dalam mendatangi langsung para petani ulat sagu, anda dapat membelinya secara
online melalui marketplace
4. Indukan Kumbang
Ulat sagu merupakan
larva dari kumbang merah kelapa. Memiliki habitat alami di alam bebas atau
hutan-hutan. Jadi untuk dapat membudidayakan ulat sagu, anda perlu untuk
melakukan penangkapan dan penangkaran kumbang merah kelapa. Kumbang ini umumnya
terbang pada siang hari dan tertarik pada batang sagu. Itulah mengapa larva
sagu disebut dengan ulat sagu.
Dalam budidaya ulat
sagu, banyak petani yang memanfaatkan batang sagu sebagai media penangkaran.
Dan masing-masing batang akan dimasukkan 28 Kumbang betina secara bertahap. Untuk
bertelur para kumbang ini akan membuat lubang dengan tanduknya pada bagian
batang pohon. Dan akan telur-telur ini akan menetas dalam jarak 2-3 hari.
Periode larva atau ulat
sagu akan berlangsung selama 2 bulan-an. yang berarti anda yang membeli bibit
ulat sagu dapat menunggunya hingga larva menjadi kumbang dan dijadikan sebagai
indukan.
5. Pakan / Makanan Ulat
Sagu
Budidaya ulat sagu terbilang
sangat mudah. Sebab, anda tidak memerlukan perawatan yang berlebihan. Para
larva Kumbang Merah Kelapa ini, akan bertahan hidup dengan memakan jaringan
yang lunak pada batang pohon sagu, serta mereka akan membuang bagian serta ke
luar lubang. Itulah mengapa, disebutkan diatas jika media hidup ulat sagu
sebaiknya dari pohon sagu tanpa perlu dicampur dengan jenis media lainnya.
B. Khasiat Ulat Sagu
Kandungan pada Ulat
sagu juga berkhasiat untuk kesehatan manusia. Diantaranya :
1. Obat Malaria
Ulat sagu yang telah
masuk pengolahan menjadi tepung merupakan salah satu sumber pangan dengan
protein tinggi. Kandungan protein ini akan berinteraksi dengan artemisinin, dan
akan muncul imunitas dalam melawan parasit malaria yang menyerang tubuh. Kombinasi
kedua kandungan ini juga memiliki manfaat untuk menghambat aktivitas transmisi
siklus malaria. Dapat dikatakan jika ulat sagu memiliki potensi sebagai
pengobatan alternatif.
2. Menghambat Stres
Oksidatif
Kandungan zat
antioksidan dalam ulat sagu juga dapat menghambat stres oksidatif yang
disebabkan oleh infeksi. Selain itu, zat antioksidan ini dapat membantu
mengurangi kerusakan jaringan normal yang disebabkan oleh paparan radikal
bebas.
3. Menurunkan Berat
Badan
Kandungan protein dalam
sagu dapat menjadi alternatif untuk anda yang sedang menjalankan diet tinggi.
Hal ini dikarenakan, protein dan asam amino akan menstimulasi tubuh agar
membakar lemak lebih cepat.
4. Kandungan Asam Lemak
Baik Untuk Cegah Penyakit
Ulat sagu memiliki
kandungan seperti omega 3, omega 6 dan omega 9 serta asam oleat. Dimana nutrisi
ini dapat membantu mencegah penyakit. Selain itu konsumsi ulat sagu juga dapat
menurunkan penyakit asma, alzheimer, dan juga rematik.
KONTEN MENARIK TENTANG DUNIA AGRIBISNIS (KLIK SINI)
BACA JUGA DISINI : Ada 12,01 Juta Ton Potensi Ikan per Tahun (KLIK SINI)
0 Komentar