Ikan gabus mengandung
albumin yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Kandungan albumin ini juga
efektif untuk penderita diabetes.
Kandungan asam amino
dan lisin di dalam ikan gabus dapat mempercepat pertumbuhan jaringan dan
pembuluh darah baru. Pembuluh darah baru dibutuhkan sebagai bahan pembentukan
jaringan baru sehingga luka bisa menutup. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar
luka bisa sembuh.
Waktu penyembuhan luka
pada pasien diabetes berbeda-beda, bergantung pada usia, ada atau tidaknya
infeksi, besarnya luka, dalamnya luka, serta ada tidaknya penyakit lain seperti
hipertensi. Biasanya, makin tua umur seseorang, akan semakin lama lukanya
sembuh. Begitu pun pada pasien yang memiliki infeksi. Kondisi tersebut akan
menyebabkan penyembuhan luka berjalan lebih lambat. Luka yang kecil jauh lebih
cepat membaik dibanding luka besar.
Lazimnya, luka yang
diderita oleh penderita diabetes akan membaik paling cepat kurang dari sepekan
dan paling lama lebih dari 3 bulan.
Luka yang muncul pada
pasien diabetes disebabkan oleh kadar gula yang tinggi sehingga mengakibatkan
jaringan saraf pada kaki bermasalah. Hal ini karena kadar gula tinggi sehingga
timbul rasa baal. Rasa itulah yang membuat pasien tidak sadar bila telah
memiliki luka di kaki.
Untuk menghindari luka,
pasien disarankan untuk menggunakan alas kaki ketika bepergian ke mana pun.
Alas kaki yang digunakan harus longgar. Selain itu, pasien harus rutin
memeriksa gula darah setiap 1–3 bulan.
Saat ini produk albumin
lebih mudah diterima oleh pasien karena dianggap dapat menyembuhkan luka dalam
kurun waktu yang cepat. Sebelumnya, pasien diabetes disarankan untuk
mengonsumsi putih telur sebagai sumber protein. Akan tetapi, banyak pasien yang
enggan mengonsumsinya karena amis.
Albumin merupakan
plasma protein tubuh yang jumlahnya separuh dari total protein di tubuh sebesar
7,2–9 g/dl. Beberapa pasien yang mengalami penyakit berat seperti kanker, gagal
ginjal, dan stroke memiliki kadar albumin dalam darah yang rendah, yakni kurang
dari 3,5–5 g/dl. Albumin sendiri berperan sebagai penyusun struktur sel,
antibodi, enzim, dan hormon.
0 Komentar