Bawang
merah menjadi salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani di
Indonesia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas
hortikultura yang memiliki banyak manfaat sehingga bernilai ekonomis tinggi.
Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap bumbu masakan
dan berkhasiat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Kebutuhan konsumen
terhadap bawang merah terus meningkat, namun ketersediaannya terkadang menjadi
langka.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk mencukupi kebutuhan bawang merah adalah dengan
perluasan areal tanam bawang merah dan perbaikan teknik budidaya melalui
pemupukan dan penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).
Berikut
manfaat penggunaan zpt Sitokinin, Auksin dan Giberelin pada tanaman bawang
merah.
1.Sitokinin
Sitokinin
digunakan untuk merangsang terbentuknya tunas, berpengaruh dalam metabolisme
sel, dan merangsang sel dorman serta aktivitas utamanya adalah mendorong
pembelahan sel. Aplikasi sitokinin
pada umbi bawang merah dengan umur
simpan rendah yang akan dijadikan bibit dapat meningkatkan daya
tumbuh dari bibit bawang merah tersebut. Selain itu, sitokinin juga dapat
meningkatkan jumlah daun dan jumlah anakan pada bawang merah. Daya tumbuh
bawang merah berkorelasi positif dengan bobot umbi yang dihasilkan per petak
sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari bawang merah
2. Auksin
Perendaman
dengan auksin mampu memperbaiki tinggi tanaman bawang. Hormon alami auksin pada
bawang membantu pertumbuhan batang, dan percabangan akar.
3. Giberelin
Zat
pengatur tumbuh sitokinin dan giberelin dapat merangsang munculnya anakan pada
tanaman bawang merah. Selain itu penggunaan giberelin dapat memperbesar dan
menambah bobot pada bawa merah.
Zat
Pengatur Tumbuh Auksin, Sitokinin dan Giberelin yang bisa kamu gunakan salah
satunya produk ZPT dari MSG 3. ZPT ini juga masih memiliki beragam fungsi
lainnya, dan penggunaannya juga harus tetap dibarengi dengan pemberian pupuk
karena zpt hanyalah hormon tanaman penunjang untuk meningkatkan hasil tanaman.
0 Komentar