Ad Code

Responsive Advertisement

CEGAH PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA PISANG

 

Penyakit layu fusarium atau sering disebut penyakit panama pada tanaman pisang disebabkan oleh Fusarium Oxysporum f. Sp Cubense (FOC). Penyakit ini merupakan penyakit paling berbahaya yang menyerang tanaman pisang. Penyakit ini menular melalui tanah, menyerang akar dan masuk kedalam bonggol pisang. Didalam bonggol ini jamur merusak pembuluh sehingga menyebabkan tanaman layu dan akhirnya mati.

Tanaman pisang yang sudah terserang layu fusarium akan mengalami perubahan warna daun menjadi kuning hingga cokelat, batang pecah, bagian dalam bonggol berwarna gelap, serta tunas atau anakan kerdil. Layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum.

Penyakit bisa menular sangat cepat jika penyebaran cendawan ini melalui air. Penyakit ini tak akan bisa diobati, yang bisa dilakukan adalah mencegahnya dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Buang dan bakar tanaman pisang yang sudah terlanjur terserang penyakit ini.
  2. Menanam lebih dari satu varietas atau menanan bibit yang sehat
  3. Jangan memasukkan bibit, bonggol dan tanah dari daerah yang sudah terkontaminasi.
  4. Gunakan bibit yang bebas penyakit (hasil kultur jaringan)
  5. Bersihkan gulma di sekitar areal pertanaman
  6. Tanam jenis pisang yang tahan terhadap penyakit FOC (ketan, tanduk, raja kinalun dan muli)
  7. Menggunakan agensia hayati seperti Trichoderma sp dan Gliocadium sp dan Pseudomonas Fluorescens

Upaya pengendalian penyakit layu sudah banyak dilakukan termasuk pemakaian bahan kimia yang ternyata menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, untuk mengatasi masalah tersebut maka pengendali hayati menjadi sangat penting seperti penggunaan bakteri antagonis yang hidup di daerah perakaran, mempunyai prospek yang dapat berfungsi untuk menekan penyakit dan dapat mendorong pertumbuhan tanaman.

Alternatif lain untuk  mengendalikan penyakit layu fusarium  adalah dengan memanfaatkan mikroba agen pengendali hayati (seperti trichoderma sp). Pengendalian dengan cara ini dilaporkan cukup efektif dan belum ada yang melaporkan timbulnya ketahanan jamur patogen terhadap agen pengendali hayati

Sementara itu, saat tanaman sudah terserang fusarium, sebaiknya lakukan eradikasi dengan cara menyuntikkan batang menggunakan minyak tanah atau herbisida. Dosis minyak tanah yang dibutuhkan 25–40 ml  untuk tanaman dewasa, 15–25 ml untuk tanaman muda, dan 5–15 ml untuk tanaman yang masih kecil. Adapun herbisida yang digunakan sebanyak 10 ml per tanaman.

Titik injeksi berada di sekitar 50 cm dari permukaan tanah dan disuntikkan dengan kemiringan 45–60°. Penyuntikan dapat dilakukan dua kali apabila tanaman kokoh atau sedang musim hujan. Penyuntikan kedua dilakukan satu pekan setelah penyuntikan pertama.

KONTEN MENARIK TENTANG DUNIA AGRIBISNIS (KLIK SINI)

Posting Komentar

0 Komentar