Ad Code

Responsive Advertisement

Tips Mengatasi Hama Wereng Pada Tanaman

 

Hama wereng atau thrips merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman. Hama ini menyerang dengan cara mengisap cairan di tanaman. Serangan hama menyebabkan kerusakan sel-sel tanaman yang ditandai dengan bercak putih mengilap pada daun tanaman.

Bercak putih tersebut merupakan rongga pada daun yang sudah kehilangan cairan. Bercak putih tadi akan berubah menjadi kecokelatan, kemudian daun akan mati secara perlahan.

Serangan yang berat dapat menyebabkan daun, pucuk, dan tunas-tunas baru akan mengeriting dan menggulung ke dalam. Bahkan, terkadang dapat menyebabkan benjolan yang menyerupai tumor.

Serangan hama kutu wereng dapat menyebabkan pertumbuhan tunas berhenti dan tanaman menjadi kerdil.

Sebetulnya, serangan kutu wereng masih bisa dicegah dengan beberapa cara seperti melakukan pergiliran tanaman, pembersihan lahan dengan sempurna, pemasangan perangkap, dan penyemprotan pestisida/insektisida.

Pemberian pestisida merupakan langkah terakhir dalam mengatasi serangan hama kutu wereng. Pasalnya, pemberian pestisida tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus mengikuti beberapa catatan penting.

Bila penggunaan pestisida lebih dari satu merek produk, hendaknya digunakan secara bergantian dan enggunaannya jangan melebihi takaran yang dianjurkan.

Pestisida dapat digunakan saat serangan sudah melebih ambang batas, yakni ada 10 kutu pada satu daun. Seluruh bagian tanaman harus terkena semprotan pestisida. Penyemprotan harus dilakukan sesuai dengan siklus hidup hama, yakni sekitar 20 hari.

Pestisida juga perlu ditaburkan pada tanah karena kemungkinan ada banyak pupa hama yang berjatuhan di sekitar tanaman. Oleh karenanya, alangkah lebih baik gunakan pestisida organik seperti PestiNa MSG 3.

PestiNa merupakan pestisida nabati yang mengandung zat azadirachtin, yang merupakan insektisida yang sangat aktif, telah digunakan secara luas dan terbukti dapat mengatasi lebih dari 500 jenis hama. Penggunaannya juga aman sehingga tak akan merusak alam.


Posting Komentar

0 Komentar