Kabupaten
Jembrana di ujung barat Pulau Bali dipilih menjadi lokasi pembangunan Pusat
Perikanan Internasional. Alasan dipilihnya Jembrana karena lokasinya strategis
berhubungan langsung dengan laut internasional dan potensi perikanan yang
sangat besar.
"Di
sini (PPN Pengambengan) wilayah perairan punya potensi ikan sangat besar, mulai
dari ikan tuna, ikan lemuru, serta ikan pelagis lainnya, jadi sangat
strategis," ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu
Trenggono, Senin (23/1/2023).
Ia
menjelaskan, selain hasil laut melimpah, lokasinya juga dekat dengan Surabaya
dan menyambung Laut Banda, sehingga sangat cocok jadi lokasi pembangunan mega
proyek Rp 891 miliar itu. "Saya kira ini akan menjadi pelabuhan perikanan
moderen, apalagi lokasinya sangat strategis dan langsung berhubungan dengan
laut internasional," ujar Sakti.
Lahan
PPN Pengambengan juga akan diperluas, dengan menyiapkan tambahan lahan darat
dan kolam labuh sehingga semua fasilitas pendukung Pusat Perikanan Internasiona
bisa lebih maksimal.
"Nanti
diperluas lagi, lahannya juga sudah disiapkan sehingga tinggal eksekusi.
Sebelumnya lahan PPN pengambengan itu 13,5 hektare, dan kolam labuh seluas 25
hektare, nah ini diperluas lagi sekitar 88,5 hektare," jelasnya.
Sakti
pun berharap dengan pembangunan mega proyek di Jembrana ini, seluruh tokoh
masyarakat ikut terlibat dalam pengawasan, sehingga dapat berjalan lancar dan
sesuai apa yang direncanakan. "Harus ikut terlibat, baik dalam pengawasan
serta indikator-indikator lain," tandasnya.
0 Komentar