Ad Code

Responsive Advertisement

Ratusan Sapi di Ponorogo Kembali Terkena PMK

 

 Ratusan ekor sapi di Ponorogo terkena serangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (Dipertahankan) Ponorogo Masun mengatakan, data per 28 Januari pukul 23.59 WIB, kasus penyebaran PMK sebanyak 221 kasus yang tersebar di 12 kecamatan.

Kecamatan Balong, Bungkal, Jambon, Kauman, Mlarak, Pudak, Pulung, Sambit, Sooko, Slahung, Sawoo, Sampung. Kasus tertinggi di Bungkal," kata Masun kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

Masun pun menerangkan adanya penyebaran virus PMK gelombang kedua ini dipicu karena tingginya mobilitas saat menjelang Natal dan tahun baru lalu. Banyak perpindahan sapi dari satu daerah ke daerah lain untuk memenuhi permintaan daging sapi konsumen.

"Langkah satu-satunya untuk menekan penularan dengan vaksinasi. Imbauan agar peternak tidak menolak vaksinasi PMK dan LSD, karena ini virus belum ada obatnya," terangnya.

Dipertahankan sendiri kata Masun, sudah melakukan upaya pengendalian. Pertama, vaksinasi jalan terus capaian sudah hampir 80 ribu dosis. Kedua, rapat satgas PMK menghasilkan keputusan pengetatan penerapan biosecurity di pasar hewan, pengaktifan kegiatan disinfeksi pasar hewan sehari sebelum hari pasaran serta peningkatan edukasi dan penyebaran informasi kepada peternakan.

"Ponorogo sendiri dapat jatah vaksin PMK sebanyak 90 ribu dosis, sedangkan vaksin LSD dapat 6 ribu dosis," jelas Masun.

Permasalahan utama di lapangan, menurut Masun, pemilik peternakan menolak vaksinasi, sehingga mempersulit vaksinator untuk menjalankan tugasnya. Kemudian area pegunungan atau medan yang ditempuh menyulitkan petugas.

"Meski sudah banyak yang divaksin tapi itu masih vaksin pertama, perlu vaksin kedua, booster dan rutin tiap setahun sekali untuk vaksin," tandas Masun.

Dipertahankan Ponorogo juga berencana mengambil vaksin PMK ke Dinas Peternakan Provinsi untuk tambahan. Ini untuk menaikkan jumlah angka hewan yang sudah divaksin.

"Kalau ada yang kena PMK, pemilik harus lapor ke kantor desa supaya diteruskan ke kontak Puskeswan dan dijadwalkan tim vaksinator untuk action di lapangan," kata Kepala Dipertahankan Ponorogo Masun.

SUMBER : Timesindonesia.co.id



Posting Komentar

0 Komentar