Kroto berasal dari bahasa Jawa yang kemudian menjadi
populer di tanah air. Kata ini berarti komponen yang terdapat di dalam telur
semut ini terdiri atas larva dan pupa. Tampilan fisik kroto sekilas mirip
dengan butiran nasi, yakni berbentuk lonjong dan berwarna putih.
Ukuran sebutir kroto
besar sekitar 1 cm dengan diameter 5 mm. Adapun panjang kroto kecil sekitar 5-6
mm dengan diameter 2 mm. Kroto dapat dihasilkan oleh ratu semut rangrang dan
keberadaannya dilindungi dengan ketat oleh para semut pekerja dan biasanya ini
terletak di dalam gulungan daun.
Jika sobat green mulai
tertarik untuk beternak kroto di rumah untuk meminimalkan biaya modal, berikut
ini adalah beberapa cara ternak kroto yang dapat kamu lakukan :
1.
Siapkan Bibit
Hal pertama yang
tentunya harus dipersiapkan sebelum beternak kroto adalah menyiapkan bibit
koloni.
2.
Membuat Kandang
Jika bibit koloni sudah
disiapkan maka langkah berikutnya ialah membuat kandang. Caranya mudah, kamu
bisa memanfaatkan paralon untuk membuatnya.
Selain mudah pembuatannya,
pemilihan paralon juga dapat memudahkan saat proses panen sekaligus
meminimalisir risiko kematian. Paralon juga dinilai lebih tahan lama, dan kedap
cahaya namun memiliki dua sisi yang terbuka sehingga memiliki tingkat udara
yang cukup.
3.
Menebarkan Bibit
Jika kandang yang kamu
buat sudah jadi, maka inilah saatnya sobat green untuk menebarkan bibit koloni
semut rangrang yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Caranya adalah dengan
meletakkan bibit koloni tersebut pada bagian paralon yang sudah diisi dedaunan.
Koloni tersebut nantinya akan masuk dengan sendirinya pada bagian paralon
tersebut.
4.
Memberi Pakan
Setelah bibit ditebar,
maka langkah selanjutnya ialah memberi pakan pada koloni semut rangrang. Koloni
semut rangrang membutuhkan asupan gizi dari protein, seperti jangkrik, ulat,
belalang, atau daging ayam, kambing, maupun sapi yang direbus dan dipecah
hingga sumsumnya keluar dan karbohidrat. Untuk asupan karbohidrat, kamu bisa
memberikan larutan air dengan gula pasir.
5.
Panen
Proses pemanenan pertama
pada budidaya kroto sebaiknya dilakukan setelah 6 bulan. Tujuannya adalah agar
koloni semut dapat berkembangbiak secara optimal. Setelah sarang stabil,
barulah proses panen dapat dilakukan setiap 15 sampai 20 hari sekali. Sarang
yang sudah siap dipanen biasanya ditandai dengan adanya sarang yang penuh
dengan kroto berwarna putih.
Nah itu lah langkah – langkah bagaimana sobat green ingin ternak kroto di rumah.
0 Komentar