Ad Code

Responsive Advertisement

Maluku berhasil Mengekspor Hasil Perikanan

 

Perikanan budidaya di Maluku yang bertahan dari pukulan pandemi Covid-19 berhasil bangkit dan mencatatkan kenaikan nilai ekspor hingga 21,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 328,5 miliar dalam lima bulan. Gencarnya intervensi pemerintah melalui berbagai paket bantuan berkontribusi besar dalam mendukung pencapaian tersebut.

 

Karolis Iwamony, Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, di Ambon pada Selasa (20/6/2023) mengatakan, ekspor perikanan budidaya itu didominasi ikan kerapu bebek dan udang vaname. Kerapu bebek diekspor ke Hong Kong, sedangkan udang vaname dikirim ke China.

 

Rinciannya, kata Karolis, untuk kerapu bebek, yang dikirim sejak Januari 2023 hingga Mei 2023, sebanyak 121.811 ekor dengan nilai 1,791 juta dollar AS. Pada periode yang sama di tahun 2022 jumlah ikan kerapu yang diekspor 41.123 ekor dengan nilai 640.111 dollar AS.

 

”Artinya terjadi peningkatan volume ekspor ikan kerapu sekitar 196,12 persen dan peningkatan nilai ekspor ikan kerapu sebesar 179,95 persen. Ikan kerapu ini merupakan hasil budidaya yang langsung diangkut kapal ekspor yang datang dari Hong Kong,” ucap Karolis.

 

Sementara untuk komoditas udang vaname, lanjutnya, pada periode Januari 2023 hingga Mei 2023 sebanyak 4.471 ton dengan nilai 20,111 juta dollar AS. Sekadar membandingkan, pada periode yang sama tahun 2022 sebanyak 1.472 ton dengan 7,575 juta dollar AS.

 

Ikan hasil budidaya di kerambah jaring apung di Kota Ambon, Maluku, pada Senin (19/6/2023). Ikan yang dibudidayakan adalah kerapu, kuwe, dan kakap putih.

FRANSISKUS PATI HERIN

Ikan hasil budidaya di kerambah jaring apung di Kota Ambon, Maluku, pada Senin (19/6/2023). Ikan yang dibudidayakan adalah kerapu, kuwe, dan kakap putih.

 

Hal ini berarti terjadi kenaikan volume ekspor udang vaname sebanyak 203,62 persen dengan kenaikan nilai ekspor 165,48 persen. Semua komoditas udang vaname dari Maluku dikirim ke China. "Pengiriman ikan kerapu maupun udang dilakukan secara langsung ke kota tujuan. Tidak transit, " ucap Karolis.

 

Menurutnya, untuk mendukung ekspor perikanan budidaya, Pemprov Maluku telah membentuk tim percepatan ekspor yang terdiri atas sejumlah lembaga terkait seperti karantina perikanan, bae dan cukai, dan imigrasi. Pembentukan tim untuk mengatasi kendala ekspor yang sering terjadi.

 

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik juga mencatat adanya kenaikan pada nilai tukar nelayan budidaya. Sebelum pandemi Covid-19, nilai tukar nelayan budidaya sebesar 108,82. Ketika masa pandemi, nilai tukar nelayan budidaya anjlok. Tahun 2020 sebesar 90,14 dan tahun 2021 sebesar 97,63.

 

Setelah pandemi mereda, nilai tukar kembali merangkak. Tahun 2022 mencapai 108,19 dan untuk 2023 hingga bulan April tercatat 116,84. Nilai tukar yang melampaui 100 itu berarti pendapatan nelayan melampaui semua biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain, nelayan budidaya untung.

 

Baca juga: Perikanan Budidaya di Maluku Menggeliat

 

Bantuan pemerintah

 

Jefri Slamta (51), pembudaya ikan di Kota Ambon menuturkan, bantuan pemerintah sangat berdampak signifikan terhadap usaha pembudidaya. Bantuan dimaksud seperti keramba jaring apung, benih, pakan, hingga perahu motor.

 

Pengolahan ikan bakar di tempat usaha keramba jaring apung di Kota Ambon, Maluku, pada Senin (19/6/2023). Ikan yang dibudidayakan adalah kerapu, kuwe, dan kakap putih.

FRANSISKUS PATI HERIN

Pengolahan ikan bakar di tempat usaha keramba jaring apung di Kota Ambon, Maluku, pada Senin (19/6/2023). Ikan yang dibudidayakan adalah kerapu, kuwe, dan kakap putih.

 

”Sangat terasa ketika pandemi Covid-19. Seandainya saat itu tidak ada bantuan Pemprov Maluku, mungkin kami sudah gulung tikar. Usaha kami sangat terpukul ketika pandemi, dan kami selamat sampai sekarang,” ujar Jefri yang kini sukses dengan usaha budidaya ikan kerapu, kuwe, kakap, dan lobster.

 

Sepanjang 2023, Jefri sudah menjual hingga 1,8 ton ikan dengan harga paling mahal Rp 450.000 per kilogram untuk jenis kerapu bebek. Tahun depan, ia menargetkan penjualan hingga 4 ton ikan kerapu. Ia menjual ikan hidup dan paket makanan dengan menu ikan bakar, ikan goreng, atau ikan kuah.

 

Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, kini di Kota Ambon terdapat 67 kelompok pembudidaya. Sejak pandemi hingga saat ini, sebanyak 71 paket bantuan sudah diberikan kepada nelayan perikanan budidaya.


KONTEN MENARIK TENTANG DUNIA AGRIBISNIS ( KLIK SINI )

Posting Komentar

0 Komentar