Ad Code

Responsive Advertisement

Tingkatkan Pengolahan Perikanan Lewat UMKM

 

SUMBAR memiliki potensi besar di bidang kelautan dan perikanan; peningkatan pengolahan perikanan skala kecil di Sumbar, khususnya untuk ikan asap. Hal ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan nilai tambah produk perikanan dan memberdayakan UMKM di daerah ini.

UMKM pengolahan ikan di Sumbar menciptakan beragam produk olahan. Seperti ikan asap, ikan teri, abon ikan, kerupuk ikan, dan produk olahan lainnya, yang memperkaya keanekaragaman rasa dan jenis produk setiap daerah.

Meningkatnya kesadaran akan pentingnya gizi dan diversifikasi pangan sesuai program unggulan Gubernur Sumbar dan Wakil Gubernur “Sumbar Sehat dan Cerdas”, ikan lele asap menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen.

Kandungan protein yang tinggi sekitar 26%, rendah lemak jenuh 6%, dan mineral penting untuk kesehatan serta cita rasa khas dari proses pengasapan memberikan daya tarik tersendiri.

Masyarakat, khususnya yang berada di daerah pedesaan dan perkotaan, semakin mencari produk olahan ikan yang praktis, berkualitas, dan memiliki daya simpan yang cukup lama.
Peningkatan permintaan ikan lele asap juga didorong oleh adanya tren gaya hidup sehat dan kecenderungan konsumen untuk beralih ke produk pangan yang lebih bernilai gizi.

Selain itu, ikan lele asap menjadi solusi untuk menyediakan sumber protein yang ekonomis dan mudah diolah, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan waktu untuk memasak.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk, permintaan akan produk pangan terus meningkat. Ikan lele asap dapat menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat secara berkelanjutan.

Sehubungan dengan hal itu, perguruan tinggi dan pelaku usaha di sektor perikanan pun dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi peningkatan produksi ikan lele asap, baik dari segi pengembangan teknologi pengolahan, packing, labeling maupun pemasaran secara digitalisasi (e-commers).

Universitas Bung Hatta, sebagai lembaga pendidikan tinggi swasta yang terkemuka di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X, yang meliputi Sumbar, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau, secara proaktif terlibat dalam menggalakkan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pengolahan ikan lele asap.

Suatu contoh konkret, dilaksanakan penerapan Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan oleh dosen dengan mengikutsertakan mahasiswa dalam bidang ilmu budidaya perikanan, teknik mesin,dan ekonomi.

Ini dalam rangka mengimplementasi Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi mencakup IKU-2 (mahasiswa mendapat pengalaman diluar kampus), IKU-3 (dosen berkegiatan diluar kampus) dan IKU-5 (hasil karya dosen digunakan oleh masyarakat). Pendanaannya didukung inisiatif Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2023.

Hal ini tentu disambut baik oleh Rektor Universitas Bung Hatta Prof Tafdil Husni, Ketua LPPM Dr Azrita, Ketua Pelaksana Dr Yeasy Darmayanti, dan didukung oleh tim pakar Prof Hafrijal Syandri, Dr Reni Yuliviona, Dr (Can) Suryadimal, Riska Amelia, M.Kom dan Bukhari, M.Si yang memiliki kompotensi dalam bidangnya beserta mahasiswa pelaksana kegiatan terlihat di Nagari Sungaipuar,

Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, melalui keberadaan UMKM yang dikenal sebagai Salai Limbek Nita.

Meskipun masih bersifat industri rumahan, pengelolaan ikan lele asap UMKM Salai Nita di Nagari Sungaipuar, yang terbatas dalam hal pasokan bahan baku, berhasil menghasilkan produksi sebanyak 500 kg ikan lele asap setiap minggu. Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi dan keterampilan pengelola dalam mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.

Tidak hanya memberikan dampak positif di tingkat lokal, namun beberapa unit pengolahan ikan lele asap lainnya di Sumbar juga telah meraih prestasi tinggi dengan mengekspor produk olahan mereka ke beberapa negara tetangga.

Hal ini menunjukkan bahwa industri pengolahan ikan lele asap di wilayah ini tidak hanya berperan sebagai penopang ekonomi lokal tetapi juga memiliki potensi untuk bersaing di pasar internasional.

Partisipasi aktif Universitas Bung Hatta dalam mendukung pengembangan UMKM, seperti Salai Limbek Nita melalui percontohan budidaya ikan lele kolam terpal, rumah pengolahan ikan salai ramah lingkungan dalam rangka mendukung green economy, pengurusan P-IRT, packing, labeling dan pemasaran secara online (e-commers) adalah contoh konkret dari sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan sektor industri kecil.

Dengan memfasilitasi peningkatan keterampilan, akses terhadap sumber daya, dan jaringan bisnis, Universitas Bung Hatta memberikan kontribusi berarti untuk memajukan sektor UMKM pengolahan ikan lele asap. Ini sekaligus mengangkat citra industri lokal ke tingkat global.

Dengan memanfaatkan potensi ikan lele sebagai sumber daya perikanan yang berkelanjutan, peningkatan permintaan ikan lele asap bukan hanya akan mendukung ketahanan pangan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi para petani ikan, pengusaha perikanan, dan semua pelaku dalam rantai pasok ikan lele asap.

Proses peningkatan dimulai dengan memberikan pelatihan kepada petani pembudidaya ikan tentang budidaya ikan lele di kolam terpal dan pengolah ikan skala kecil mengenai teknik pengasapan yang efektif, standar keamanan pangan, dan praktik-praktik terbaik dalam pengolahan ikan.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para pelaku usaha, sehingga mereka dapat menghasilkan produk ikan asap berkualitas tinggi. Selain itu, program ini melibatkan pemberian bantuan peralatan dan fasilitas pengolahan yang memadai untuk membantu UMKM Limbek Salai Nita meningkatkan kapasitas produksinya.

Dengan fasilitas yang memadai, proses pengasapan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan higienis, sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu dan keamanan pangan.

Universitas Bung Hatta bersama pemerintah daerah juga mendukung peningkatan ini melalui promosi produk-produk ikan asap dari Sumbar. Ini melibatkan kampanye pemasaran, partisipasi dalam pameran-pameran regional atau nasional, serta pembentukan jejaring antar-UMKM untuk memperluas jangkauan pasar.

Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Bung Hatta berhasil membina dan meningkatkan pengolahan perikanan skala kecil, seperti yang terlihat pada UMKM Salai Limbek Nita.

Peningkatan ini tidak hanya mencakup aspek kualitas produk, melainkan juga melibatkan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku usaha di sektor perikanan. Proses pengembangan produk ikan asap oleh UMKM Limbek Salai Nita di Sungai Puar, Palambayan dan UMKM lainnya di Sumatera Barat diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi regional.

Selain itu, ini juga membuka peluang untuk ekspansi pasar, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, kontribusi aktif Universitas Bung Hatta dalam membimbing UMKM perikanan skala kecil tersebut bukan hanya memajukan industri lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumatera Barat secara lebih luas.

Keberhasilan UMKM seperti Salai Limbek Nita dapat menjadi model bagi UMKM lainnya, memberikan inspirasi, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi di sektor perikanan di Sumatera Barat. (Hafrijal Syandri, Guru Besar Universitas Bung Hatta)

SUMBER : padek.jawapos.com ( KLIK SINI )

Posting Komentar

0 Komentar