Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) melakukan upaya peningkatan mutu produk perikanan agar
produk perikanan Indonesia mampu menembus pasar Uni Eropa.
“Menjaga dan
meningkatkan mutu produk perikanan sehingga bisa memenuhi persyaratan yang
diminta Uni Eropa,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Upaya lain, lanjut dia,
mengupayakan penurunan tarif melalui perundingan Indonesia-EU CEPA, ikut serta
dalam pameran Seafood Expo Global (SEG) yang merupakan pameran seafood terbesar
di dunia.
Pihaknya juga mendorong
penambahan eksportir baru ke Uni Eropa melalui pemenuhan 10 rekomendasi hasil
inspeksi Uni Eropa terhadap produk perikanan Indonesia.
Budi menambahkan,
adapun capaian ekspor produk Indonesia berupa ikan tuna-cakalang-tongkol pada
2023 mencapai 101 juta dolar AS atau meningkat 15,64 persen dibandingkan tahun
2022.
Produk ekspor itu
didominasi dalam bentuk potongan daging tanpa tulang (fillet) sebesar 85,5
persen, kaleng sebesar 7,68 persen serta beku sebesar 6,57 persen dan bentuk
lainnya 0,17 persen.
Melalui upaya-upaya tersebut, ia berharap produk perikanan Indonesia lainnya
mampu menembus pasar Eropa.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuturkan cara penangkapan ikan di Indonesia belum sesuai dengan standard nelayan di negara lain, sehingga produk perikanan itu belum dapat menembus pasar Uni Eropa. Hal lain, Uni Eropa juga menerapkan pajak sebesar 20 persen pada produk perikanan asal Indonesia.
SUMBER : : www.antaranews.com ( KLIK SINI )
0 Komentar