Kambing gembrong merupakan jenis kambing
lokal Bali yang pertama kali di temukan di daerah Kintamani. Berbeda dengan
jenis kambing lainnya, Kambing Gembrong memiliki ciri unik berupa bulu panjang
pada kepala bagian atas yang menutupi sebagian hingga keseluruhan wajah
kambing. Keunikan tersebut pada umumnya terdapat pada kambing jantan, sedangkan
kambing betina cenderung lebih rapi.
Kambing gembrong juga termasuk spesies
langka di Indonesia. Menurut Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BTPT) Bali,
pada tahun 1970 jumlah kambing gembrong mencapai 200 ekor. Namun, kini
keberadaan Kambing Gembrong semakin mengkhawatirkan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Bali, I Wayan Mardiana, menyatakan bahwa populasi Kambing
Gembrong pada tahun 2017 hanya tersisa sekitar 30 ekor di Desa Kubu,
Karangasem.
Melihat populasinya Kambing Gembrong
yang semakin menurun, Politeknik Internasional Bali (PIB) secara aktif
berkontribusi untuk menjaga kelestariannya. Sebagai institusi pendidikan yang
juga menjadi Green Campus pertama di Bali, kepedulian tersebut terlihat dari
jumlah populasi Kambing Gembrong yang terus bertambah di area kampus setelah
sukses dibudidayakan. Hingga saat ini jumlah populasi Kambing Gembrong yang
dipelihara di dalam lingkup kampus PIB sebanyak 29 ekor.
Sementara itu, Menurut Direktur Kampus
Politeknik Internasional Bali (PIB), yang telah mampu membawa Program Studi D4
Manajemen Bisnis Hotel mencapai kreditasi B dalam 2 tahun, Prof. Dr.Ir. Sulistyawati,
M.S.,M.M.,M.Mis.,D.Th.,Ph.D., D.Ag, Kamis, (2/5) di Tabanan mengatakan
keberadaan Kambing Gembrong sudah memasuki masa kritis dan jumlah populasinya
sudah sangat berkurang. “Bagaimanapun Kambing Gembrong sebagai ternak asli Bali
jangan sampai punah, PIB sebagai green campus peduli untuk turut serta
membudidayakannya”, ujar Prof. Suli.
Keberadaan Kambing Gembrong di
lingkungan kampus disambut positif oleh mahasiswa. Selain kambing, angsa,
bebek, sapi, ikan, dan hewan lainnya juga membuat suasana kampus menjadi
semakin indah dan menyenangkan.
“Keberadaan hewan langka di kampus
membuat kami memiliki rasa kepedulian untuk turut menjaganya dari ancaman
kepunahan,” ungkap Gendis Ihza Maghfira, mahasiswa Prodi D3 Seni Kuliner PIB.
Kampus yang baru beroperasi 2 tahun ini memiliki total lahan seluas 15 Hektar, dan saat ini telah dibangun untuk area kampus seluas 5 Hektar. Terlihat ruang hijau asri di setiap sudut yang sangat mendominasi dan serasi dengan keseluruhan arsitektur bangunan. Politeknik Internasional Bali merupakan sebuah kampus yang sangat nyaman untuk mengenyam pendidikan, khususnya di bidang pariwisata.
0 Komentar