Ad Code

Responsive Advertisement

Fungsi Kompos

Contoh kompos MSG 3

Penggunaan kompos sebagai bahan pembenah tanah dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga mempertahankan dan menambah kesuburan tanah tersebut. Karakteristik umum yang dimiliki kompos adalah  :
  1. Mengandung unsur hara dalam jenis dan jumlah tergantung dari bahan dasarnya
  2. Mengandung unsur hara untuk perbaikan tanah
  3. Bahan dasar menggunakan kotoran hewan, daun2an atau limbah organik pada sampah.
Berikut akan diuraikan fungsi kompos dalam memperbaiki tanah .

1. Memperbaiki sifat fisik tanah
Kompos memperbaiki struktur tanah yang semula pada menjadi gembur sehingga akan mempermudah untuk pengolahan tanahnya. Tanah berpasir menjadi lebih kompak dan tanah lempung menjadi lebih gembur. Penyebab kompak dan gemburnya tanah adalah adanya senyawa-senyawa polisakarida yang dihasilkan oleh mikroorganisme pengurai dalam kompos serta miselium atau hifa yang berfungsi sebagai perekat tanah. Struktur tanah yang baik ini berarti difusi O2 atau erasi akan lebih banyak sehingga proses fisiologi di akar akan lancar. Perbaikan tanah secara fisik akan mempemudah penyerapan air dalam tanah sehingga proses erosi dapa ditegah. Kadar organik yang tinggi akan memberikan tampilan warna tanah yang gelap, sehingga penyerapan energi matahari akan lebih maksimal. Institut Pertanian Bogor (IPB) melaporkan bahwa takaran kompos 5 t ha-1 meningkatkan kandungan air tanah pada tanah yang subur.

2. Memperbaiki sifak kimia tanah
Kompos merupakan sumber hara makro dan mikro-mineral secara lengkap mesikpun dalam jumlah yang kecil (N, P, P, Ca, Mg, Zn, Mo, dan Si). Dalam jangka panjang, pemberian kompos dapat memperbaiki pH dan meningkatkan hasil tanaman pertanian pada tanah-tanah masam. Pada tanah yang kandungan P rendah, bentuk fosfat organik mempunyai peranan penting dalam penyediaan hara tanaman karena hampir sebagian P yang diperlukan tanaman terdapat pada senyawa P-organik. Sebagian P organik dalam organ tanaman terdapat sebagai fitin, fosfolid, dan asam nukleat.
Selain itu, kompos juga mengandung humus yang sangat dibutuhkan untuk peningkatan hara makro dan mikro.  Kapasitas tukar kation asam-asam organik dari kompos lebih tinggi dibandingkan mineral liat, namun lebih peka terhadap perubahan pH karena mempunyai sumber muatan tergantung pH. Peranan bahan organik yang juga penting pada tanah ialah kemampuannya bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa kompleks. Dengan demikian ion logam yang bersifat meracuni tanman serta merugikan penyediaan hara pada tanah seperti Al, Fe, dan Mn dapat diperkecil dengan adanya bahan organik.

3. Memperbaiki sifat biologis tanah
Kompos banyak mengandung mikroorganisme (fungi, aktinomsetes, bakteri, dan alga). Dengan ditambahkan kompos ke dalam tanah tidak hanya jutaan mikroorganisme yang ditambahkan, akan tetapi mikroorganisme yang di dalam tanah pun akan terpacu untuk berkembang dengan baik. Proses dekomposisi lanjut oleh mikroorganisme akan tetap terus berlangsung  tetapi tidak mengganggu tanaman. Gas CO2 yang dihasilkan mikroorganisme tanah akan dipergunakan utnuk fotosintesis tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih cepat. Amonifiksi, nitrifiksi, dan fiksasi nitrogen juga meningkat karena  pemberian bahan organik sebagai sumber karbon yang terkandung di dalam kompos. Aktivitas berbagai mikroorganisme di dalam kompos menghasilkan hormon pertumbuhan, misalnya auksin, giberelin dan sitokinin yang memacu pertumbuhan dan perkembangan akar-akar rambut sehingga daerah pencarian makanan lebih luas. Pemberian kompos pada lahan sawah akan membantu mengendalikan atau mengurangi populasi nematoda, karena bahan organik memacu perkembangan musuh alami nematoda, yaitu cendawan dan bakteri serta memberi kondisi yang kurang menguntungkan bagi perkembangan nematoda. Munculnya serangan nematoda penyebab penyakit bintil akar pada tanaman padi di beberapa daerah dipicu oleh penggunaan pupuk urea yang intensif. Bahan organik memberikan efek positif pada aktivitas berbagai enzim hidrolase yang kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya biomass mikroba (Garcia et al., 1994). Setelah 10 tahun penamabahn bahan organik , siklus biokimia N, aktivitas (urease dan protease-B A A), P ( phosphatase) dan karbon dapat direaktivasi, sehingga kesuburan tanah meningkat.

Oke baik sekian informasi yang diberikan dari MSG 3 , semoga bisa bermanfaaa bagi pembaca.
Ikut terus website kami untuk mendapatkan informasi-informasi yang menarik.
GO ORGANIK !!


Posting Komentar

0 Komentar