Cara Stek Buah Tin
Buah tin dapat di
perbanyak dengan 2 cara, yaitu secara generatif dan secera vegetatif. Perbanyak
secara generatif adalah perbanyakan Pohon tin dengan biji, sedangkan secara
vegetatif terbagi lagi menjadi 2 metode, yaitu metode cangkok dan stek.
Cara tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan :
A. Perbanyakan secara Generatif
Kelebihan
- Tanaman akan mempunyai perakaran yang besar dan kokoh.
- Dapat menghasilkan bibit atau tunas baru yang banyak
Kekurangan
- Bibit yang dihasilkan tidak identik dengan sifat indukan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berbuah cukup lama.
B. Perbanyakan Vegetatif
Kelebihan
- Bibit cepat tumbuh dan cepat berbuah
- Bibit yang dihasilkan sangat terbatas
Kekurangan
- Perakaran yang dimiliki tidak sekokoh tanaman yang ditanam dengan biji.
- Jumlah bibit yang dihasilkan sangat terbatas.
Cara Perbanyakan Pohon tin dengan metode
Stek
A. Alat dan bahan
- Batang tanaman tin yang sudah tua atau berwarna coklat.
- Gunting khusus untuk pemotong ranting
- Cutter
- Media tanam
- Sungkup/Plastik bening
- Polybag/Tempat minuman yang sudah dibolongi
- Hormon MSG 3 (Auksin)
- Fungisida
B. Cara Stek
1. Gunting batang tin yang sudah disiapkan gunting dengan ukuran 15 cm lalu
cabut semua daunnya.
3. Selanjutkan cairkan hormon auksin MSG 3 dengan air. Rendam pangkal batang didalam cairan tersebut selama 30 menit.
Air di campur dengan Hormon Auksin MSG 3 |
4. Setelah itu rendam kembali dengan larutan fungisida selama 10 – 15 menit.
5. Berikutnya, sangkup ditempat terang namun tidak di tempat yang dapat terkena
sinar matahari langsung.
6. Periksa kondisi tanaman yang di sangkup sekitar 3 hari sekali atau 2 hari
sekali. jika tanaman stek mulai kering maka siram dengan menggunakan sprayer
untuk mengembalikan kelembabannya.
7. Biasanya tunas-tunas kecil akan bermunculan setelah minggu ke 2 dan setelah
minggu ke 3 - 4 akarnya sudah mulai tumbuh.
8. Minggu ke 5 biasanya akar dan tunasnya yang keluar sudah cukup banyak. Pada
kondisi ini tanaman stek sudah siap dipindahkan pada media tanam yang normal.
0 Komentar