Salah
satu kunci sukses keberhasilan budidaya padi adalah dengan memperbanyak anakan
padi. Karena semakin banyak anakan produktif pada tanaman padi, diharapkan akan
semakin banyak bulir malai yang terbentuk dan saat panen pastinya akan
diperoleh peningkatan produksi yang sangat tinggi. Nah, bagaimana cara agar
jumlah anakan pada tanaman padi menjadi banyak? Berikut ini kunci suksesnya,
yuk simak.
1. Membuat media
yang disukai tanaman padi
Buatlah
lahan sawah menjadi media yang paling disukai tanaman padi muda (bibit padi).
Dengan tujuan, saat pindah tanam, bibit padi tersebut tidak stres dan bisa
langsung berkembang. Tanaman padi muda menyukai media yang tekstur tanahnya
gembur dan bahan organiknya tinggi serta pada tanah tersebut bebas dari koloni
jamur dan bakteri patogen.
2. Penanaman bibit
padi
Pada
saat penanaman bibit padi, jangan tanam bibit yang sudah tua. Pilihlah bibit
padi yang masih berusia muda, yaitu antara 10—15 HSS (Hari Setelah Semai).
Sebab, bibit padi muda dapat mengurangi stagnasi (berhenti tumbuh sementara)
serta potensi untuk memproduksi anakan akan lebih banyak.
3. Berikan unsur
hara dengan kandungan phosphor (p)
Berikan
unsur hara yang mempunyai kandungan phosphor (P) sedini mungkin (2 hari sebelum
tanam). Unsur hara phospat dapat diperoleh dengan menggunakan pupuk anorganik.
Sebenarnya, pada tanah memiliki kandungan phospat yang tinggi, tapi unsur
phospat yang terkandung di pupuk anorganik ataupun tanah tidak dapat terserap
langsung oleh tanaman karena terikat oleh tanah.
4. Memberikan
unsur nitrogen pada fase vegetatif
Pemberian
unsur nitrogen (N) pada fase vegetatif sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.
Unsur N juga berperan dalam membantu pembentukan anakan padi. Oleh karena itu,
saat proses awal terjadinya pembentukan anakan padi, unsur N ini harus tersedia
dan tidak boleh terlambat. Unsur N dapat diperoleh dari bahan sintetis seperti
Urea/ZA atau sebenarnya di udara sudah terkandung unsur N yang tinggi, yaitu
berkisar 78%.
5. Terapkan
system intermitten untuk pengairan tanaman padi
Pengairan
yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan system intermitten (pengairan
berselang memerlukan pengaturan kapan lahan digenangi dan dikeringkan). Jaga
pemberian air pada tanaman padi secara periodik, diairi lalu dibiarkan sampai
kering (tanahnya pecah rambut) lalu diairi lagi, demikian seterusnya. Jaga
jarak tanam padaJarak tanam jangan terlalu rapat, apalagi jika tanahnya subur.
Walaupun anakan akan terbentuk banyak, jika jaraknya terlalu rapat biasanya
anakan tersebut menjadi kurang produktif. Jadi, sebisa mungkin gunakan sistem
tanam jajar legowo.
6. Berikan
pupuk organik cair saat padi berumur 10 hst
Berikan
pupuk organik cair (POC) pada saat tanaman padi berumur 10 HST dan diulangi
setiap 10 hari sekali. Karena bakteri yang terkandung dalam POC dapat
menghasilkan hormon tanaman/phytohormone (ZPT), terutama yang mengandung
sitokinin dan giberelin. Pakainlah hormon giberelin msg3 dan hormon sitokinin msg3, karena hormon tersebut dapat memperbanyak pertumbuhan benih padi dengan cepat.
Cara memakai hormon giberelin msg3 pada padi:
Pembuatan larutan giberelin : 100 ml dicampur 1 Liter air
Aplikasi untuk tanaman :
a.10 ml Larutan giberelin ditambah 1 liter air
b.Disemprotkan ke permukaan daun atau akar (tanah)c.Penyemprotkan dilakukan pagi atau sore hari
Kandungan bahan aktif : 10 mg per 100 ml
Cara memakai hormon sitokinin msg3 pada padi:
Pembuatan larutan
Sintokinin: 100 ml dicampur 1 Liter air
Aplikasi untuk tanaman
:
a.10 ml Larutan
Sintokinin ditambah 1 liter air
b.Disemprotkan ke
permukaan daun atau akar (tanah)
c.Penyemprotkan
dilakukan pagi atau sore hari
Kandungan bahan aktif :
10 mg per 100 ml
Untuk Informasi selanjutnya silahkan hubungi 0822 9900 3499 (Wa/Telp/Sms), (0283) 4511393 (Telp)
Untuk Informasi selanjutnya silahkan hubungi 0822 9900 3499 (Wa/Telp/Sms), (0283) 4511393 (Telp)
0 Komentar