Tidak ada salahnya budidaya sayuran untuk memanfaatkan lahan
yang ada. Salah satu jenis sayuran yang mudah dibudidayakan dan berpeluang di
pasaran adalah kangkung. Kangkung merupakan jenis sayuran yang kini banyak
diminati masyarakat luas. Kangkung memiliki rasa yang lezat dan harga yang
terjangkau di pasaran. Mulai dari tempat makan yang sederhana sampai yang mewah
memiliki menu makanan dari bahan kangkung ini. Indonesia memiliki kondisi
geografis yang cocok untuk pertumbuhan kangkung. Kangkung dapat ditanam di
dataran rendah sampai dataran tinggi. Berdasarkan habitat hidupnya, kangkung
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kangkung darat dan kangkung air. Kedua jenis
tersebut memiliki ciri masing-masing. Namun saat ini kangkung darat lebih
banyak dibutuhkan dan beredar di pasaran karena budidaya kangkung darat ini
sangat mudah dan memiliki siklus panen cepat, yaitu sekitar4-6 minggu. Banyak
cara untuk budidaya kangkung darat, namun dapat dilakukan tips berikut untuk
mendapat hasil panen yang lebih melimpah.
1. Pembibitan
Pembibitan dapat dilakukan melalui cara vegetatif dengan
stek batang dan cara generatif dengan menggunakan biji. Namun disarankan
menggunakan biji agar bisa memilih benih yang berkualitas tinggi dan seragam. Jangan menggunakan benih yang sudah berumur lebih dari satu
tahun, karena produktivitasnya akan menurun. Bibit yang baik jadi akan tumbuh dengan tegak, bukan
menjalar.
2. Persiapan Lahan
Lahan dibersihkan dari gulma dan kotoran terlebih dahulu.
Buatlah bedengan selebar 1 meter dengan ketinggian sekitar
30 cm. Jarak antar bedengan 30 cm untuk saluran drainase air dan jalan
pemeliharaan. Usahakan lahan mendapat sinar matahari penuh dan rata untuk
pertumbuhan kangkung.
3.Pemupukan
Dilakukan sekali sebelum penanaman karena untuk pupuk dasar
dan kebutuhan nutrisi sampai tanaman sampai panen. Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik cair/PUNICA MSG3. Pupuk lebih ramah lingkungan dan cepat terurai
sehingga cocok dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Pemupukan dengan punica msg3 dilakukan 3 hari sebelum penanaman sekitar 10 ton per hektar.
-Cara pemupukan dengan Punica MSG3
1. Campurkan
POC MSG 3 dengan air bersih sesuai dengan dosis 30-60 cc/10-30 lt. air/1000 m²
2. Pengaplikasian
dapat disiram, disemprot atau dikocor.
4. Penanaman
Lubang tanam atau sebagai jarak tanam disiapkan 20 cm x 20
cm untuk ruang tumbuh kangkung.
Jangan menyebar benih, namun masukan benih ke dalam tiap
lubang sebanyak 3 biji agar lebih tertata dan optimal pertumbuhannya serta
tidak ada benih yang terbuang, walaupun cara ini memakan waktu yang lebih lama. Tutup lubang tanam dengan tanah yang sudah dicampur pupuk
kandang.
5. Pemeliharaan
Penyulaman, dilakukan untuk mengambil atau mengganti tanaman
yang tidak tumbuh dengan sempurna agar tidak mengganggu tanaman yang lain.
Penyiangan, dilakukan untuk pembersihan gulma yang
pertumbuhannya lebih cepat dibanding kangkungnya sendiri.
Pengairan, merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan.
Air harus selalu tersedia dalam kondisi lapang. Penyiraman dapat dilakukan pagi
dan sore hari bila air hujan tidak mencukupi.
Pengendalian hama dan penyakit, dilakukan untuk mencegah
produksi kangkung menurun. Hama yang sering menyerang adalah ulat grayak
(Spodaptera litura) dan kutu daun (Myzus persicae). Sedangkan penyakit yang
sering menyerang adalah karat putih. Gunakan pestisida biologi atau nabati
untuk menjaga kualitas dan keamanan produk.
Pemupukan, dilakukan apabila diperlukan saja atau jika
keadaan tanah memang kurang subur.
Panen
Panen dapat dilakukan sekitar 4-6 minggu setelah masa tanam.
Kangkung yang sudah siap panen berwarna hijau dan sudah lebat. Kangkung darat
memang memiliki batang yang lebih kecil dan warna yang tidak sehijau kangkung
air.
Pemanenan pertama dapat dengan cara dipotong batang bagian
bawah, karena kangkung darat mampu dipanen 2 kali, sehingga panen yang kedua
bisa dengan mencabut sampai akarnya.
Pemasaran kangkung dilakukan dengan membersihkan hasil panen
dengan air mengalir sehingga terhindar dari kontaminan dan menjaganya agar
tetap segar. Hasil panen juga jangan sampai terkena matahari secara langsung
dan ditempatkan di tempat yang lembab.
Tidak disarankan lahan digunakan untuk tanaman kangkung
darat saja, namun juga harus dilakukan pergiliran tanaman agar tiap produksinya
bisa bernilai tinggi. Pergiliran tanaman
bisa dengan kacang tanah, kacang hijau atau mentimun. Untuk informasi lebih jelasnya silahkan hubungi 0822 9900 3499 (Wa/Telp/Sms), (0283) 4511393 (Telp)
0 Komentar