Zat
Pengatur Tumbuh
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah suatu senyawa organik yang
berfungsi mempengaruhi proses fisiologis pada tanaman. Pada dasarnya setiap
tanaman memproduksi sendiri hormon (endogen) untuk pertumbuhannya secara alami
tetapi terkadang tidak maksimal.
Produksi hormon tanaman
yang tidak maksimal ini kerap kali mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi
terganggu. Seperti pertumbuhan yang lambat, proses perkecambahan yang lambat,
tunas yang tumbuh tidak maksimal, hingga tanaman yang tumbuh kerdil.
Pertumbuhan akar yang
kurang maksimal juga menjadi salah satu permasalahan pada pertumbuhan tanaman.
Akar yang kurang panjang menyebabkan asupan unsur hara yang masuk ke dalam
tanaman tidak maksimal.
Banyak upaya yang
dilakukan para petani dalam mengupayakan tanaman yang mempunyai masalah-masalah
tadi. Salah satunya yaitu dengan memberikan hormon pertumbuhan tanaman sebagai
perangsang pertumbuhan tanaman.
Hormon pertumbuhan atau
zat pengatur tumbuh ini bekerja dengan cara merangsang organ-organ tanaman yang
bermasalah agar bisa segera tumbuh.
Hormon
Auksin
Salah satu zat pengatur
tumbuh (ZPT) yang dapat digunakan yaitu auksin. Auksin adalah
zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar, dan pembentukan bunga yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan tumbuhan.
Fungsi
dari hormon auksin
ini dalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu
pertumbuhan akar maupun
pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam
proses pembelahan sel, mempercepat
pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.
Cara Kerja Auksin
Cara
kerja hormon auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein
tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding
sel. Ion H+ mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan
silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan
kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis.
Auksin
diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif (yaitu tunas, daun muda, dan
buah). Kemudian auxin menyebar luas dalam seluruh tubuh tanaman,
penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga titik tumbuh akar,
melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim.
Auksin sintetis sudah
digunakan secara luas dan komersial di bidang pertanian, di mana batang, pucuk
dan akar tumbuh-tumbuhan memperlihatkan respons terhadap auksin, yaitu
peningkatan laju pertumbuhan terjadi pada konsentrasi yang optimal dan
penurunan pertumbuhan terjadi pada konstrasi yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi.
Setelah pemanjangan
ini, sel terus tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel dan
sitoplasma. Selain memacu pemanjangan sel, hormon Auksin yang dikombinasikan
dengan Giberelin dapat memacu pertumbuhan jaringan pembuluh dan mendorong
pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung pertumbuhan diameter
batang.
0 Komentar