Tanaman bisa tumbuh
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya hormon auksin. Hormon
yang berasal dari asam amino tripfan ini, menjadi salah satu dari banyaknya
molekul yang ada pada tumbuhan. Hormon auksin pada tumbuhan memengaruhi
pertumbuhan sekunder dengan meningkatkan aktivitas kambium dan memengaruhi
diferensiasi inisial-inisial kambium. Setidaknya, ada tiga jenis auksin dalam
tumbuhan, yaitu asam 4 kloroindolasetat (4-kloro IAA), asam fenilasetat (PAA),
dan asam indolbutirat (IBA).
Hormon akuksin memiliki
berbagai fungsi dalam tanaman, salah satunya untuk mempercepat proses
pertumbuhan. Hormon ini berperan penting untuk pembentukan akar-akar dalam
tumbuhan. Selain itu, masih banyak fungsi hormon auksin lainnya.
Mengenal Hormon Auksin
pada Tumbuhan
Kata 'auxin' berasal
dari bahasa Yunani, yaitu 'auxein', yang berarti tumbuh. Istilah 'auxin'
diterapkan pada asam indol-3-asetat (IAA), senyawa alami, dan sintetis lainnya
yang mempunyai karakter pengatur suatu pertumbuhan. Umumnya, auksin diproduksi
oleh apeks batang dan akar yang tumbuh, dari asal mereka bermigrasi ke daerah
kerjanya. Sederhananya, hormon auksin adalah hormon tumbuhan yang terdapat pada
ujung batang, akar, dan pembentukan bunga. Hormon ini berperan penting untuk
merangsang pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung selama pertumbuhan
primer.
Fungsi
Hormon Auksin
Sebagaimana kita tahu,
auksin merupakan hormon tanaman yang berasal dari asam amino triptofan. Auksin
mungkin adalah salah satu dari banyaknya molekul yang ada di tanaman, tetapi
molekul auksin terlibat dalam semacam regulasi seluler.
Banyak sekali fungsi
hormon auksin pada tumbuhan, salah satunya untuk mempercepat proses
pertumbuhan. Dominasi apikal terbentuk ketika satu meristem tumbuh lebih cepat
dan lebih efisien. Akhirnya, auksin yang dilepaskan dari meristem ini
menghambat tunas baru untuk bertunas di bawahnya. Ketika gradien auksin
terbentuk, maka akan menentukan seberapa cepat ruas tumbuh, yang menentukan
ketinggian tanaman. Selain itu, ada sejumlah fungsi hormon auksin lainnya, di
antaranya sebagai berikut:
1. Hormon auksin
berperan dalam pembentukan akar-akar lateral dan adventisia. Hormon ini
digunakan dalam perbanyakan vegetatif tumbuhan melalui stek. Dengan memberi perlakukan
pada potongan daun atau batang dengan bubuk pembentuk akar yang mengandung
auksin, bisa menyebabkan akar-akar tersebut terbentuk di dekat permukaan yang
terpotong.
2. Fungsi hormon auksin
selanjutnya, yaitu berperan dalam fototropisme dan gravitopisme. Hormon ini
tidak dapat bertahan dengan cahaya matahari yang tinggi. Pasalnya, auksin akan
mengalami kerusakan dan akan menghambat pertumbuhan tanaman apabila cahaya
matahari tinggi.
3. Hormon auksin yang
tumbuh pada tunas apikal akan menghambat tunas lateral, hal ini yang kemudian
dapat membantu dan mendukung pertumbuhan daun.
4. Fungsi hormon auksin
mempengaruhi banyak proses seluler yang berbeda. Pada tingkat molekuler, fungsi
auksin dapat mempengaruhi aliran sitoplasma, pergerakan cairan di dalam sel,
dan bahkan aktivitas berbagai enzim. Ini memberikan auksin kontrol langsung
atas pertumbuhan, perkembangan, dan proliferasi sel-sel individu di dalam
tanaman.
5. Fungsi hormon auksin
mengontrol proses ini dengan berkonsentrasi di sisi tanaman yang jauh dari
matahari. Hal ini menyebabkan perubahan pada sel, sehingga membengkokkan
tanaman ke arah cahaya.
0 Komentar