Pupuk kimia mulai
diperkenalkan pada awal tahun 70-an, untuk meningkatkan hasil pertanian yang
sebelumnya hanya melakukan pemupukan secara tradisional. Pada awalnya tidak
banyak petani yang langsung percaya. Beberapa tahun pertama memang peningkatan
panen sangat terasa manfaatnya. Namun setelah belasan tahun penerapan pupuk
kimia, penggunaan pupuk kimia mulai terlihat dampak dan efek sampingnya. Bahan
kimia sintetik yang digunakan dalam pertanian seperti pupuk dan pestisida telah
merusak struktur, kimia dan biologi tanah. Bahan pestisida diyakini telah
merusak ekosistem dan habitat
Dari tahun ke tahun
hasil produksi menyusut bahkan kini di beberapa daerah hasil pertanian sudah
lebih rendah daripada sebelum menggunakan pupuk kimia saat beberapa puluh tahun
lalu.
Pupuk adalah zat yang
ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik. Sebagaimana manusia dan
mahluk hidup lainnya, tanaman membutuhkan zat makanan yang cukup berimbang atau
biasanya disebut unsur hara. Jika unsur hara tidak seimbang, maka
pertumbuhannya menjadi tidak normal dan produktifitasnya tidak optimal Pupuk
sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman. Penggunaan pupuk kimia
seperti Urea (pupuk kimia yang mengandung Nitrogen berkadar tinggi), ZA (pupuk
buatan dengan komposisi utama ammonium sulfat), TSP (Tripel Superfosat) dan KCL
(pupuk kalium klorida) di Indonesia mampu meningkatkan hasil pertanian.
Namun tahukah kamu
bahwa pupuk kimia memiliki kekurangan dan kelebihan? Berikut adalah dampk
positif serta dampak negatif penggunaan pupuk kimia!
Merusak Tanah
Hal ini dapat
mengakibatkan tanah tidak lagi gembur dan membuatnya menjadi lengket. Hal ini
membuat tanah akan semakin tergantung kepada pupuk kimia yang kamu gunakan.
Bahkan, penggunaan pupuk kimia juga akan mengganggu keseimbangan hara pada
tanah, yang mengakibatkan tanaman kekurangan makanan dan tidak akan tumbuh
dengan maksimal.
Berpengaruh Buruk
Terhadap Hasil Pertanian
Di dalam tanah juga
terdapat cacing tanah dan mikroorganisme lain yang hidup. Jika kamu menaburkan
pupuk secara berlebihan pada tanah, bukan tidak mungkin tanah akan menjadi asam
sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur.
Hal ini membuat cacing
tanah dan mikroorganisme di dalam tanah pun terganggu. Padahal, cacing tanah
bisa membantu menyuburkan tanah sehingga baik untuk hasil pertanian kamu.
Berpengaruh Buruk
Terhadap Kualitas Air di Sekitar Lahan Pertanian
Kandungan dalam pupuk
dimanfaatkan oleh tanaman air untuk tumbuh. Apabila tanaman air tumbuh hingga
menutupi permukaan sungai, hal ini dapat mengurangi kandungan oksigen di area
permukaan tersebut.
Merusak Tanaman
Kandungan kalium yang
berlebihan pada pupuk bisa mengganggu keseimbangan basa pada tanah pertanian
sehingga berpotensi merusak tanaman.
0 Komentar