Ikan
betutu (Oxyeleotris marmorata) merupakan sejenis ikan air tawar yang mirip
dengan ikan gabus. Dalam bahasa Inggris, ikan satu ini juga disebut marble goby atau marble sleeper alias ikan malas—nama ini sesuai dengan bentuknya
yang mirip batu di dasar air dan sangat malas bergerak.
Ikan
betutu memiliki sebutan yang begaram di berbagai daerah. Ada yang menyebutnya
bakut, bakutut, belosoh, boso, boboso, bodobodo, ikan bodoh, gabus bodoh,
ketutuk, ikan malas, ikan hantu, dan sebagainya.
Penampilan
ikan satu ini juga cukup misterius menyerupai kepala ular dengan mata besar
menonjol, bermulut lebar dengan gigi kecil tajam. Mukanya cekung dengan ujung
kepala yang gepeng. Tak salah bila banyak orang menyebutnya sebagai ikan hantu,
karena perangainya yang menyaramkan.
Ikan
yang tersebar di kawasan Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara memang
jarang yang berukuran besar. Namun, ikan ini banyak digemari para pemancing
karena tarikannya yang kuat dan tiba-tiba yang memberi kepuasan sendiri bagi
pemancing.
Ikan
ini umumnya bertubuh kecil hingga sedang dengan kepala yang besar. Panjang
maksimal tubuhnya sekitar 65 cm, namun umumnya hanya sekitar 20-40 cm. Tubuhnya
berwarna merah bata pudar kecoklatan atau kehitaman, dengan pola-pola gelap
simetris. Sementara di pangkal ekornya tak lagi ada bercak bulat (ocellus).
Sisik
ikan ini berbentuk kecil-kecil diselimuti sisik stenoid (berduri), sedang
bagian kepala tengkuk dan dada ditutupi sisik cycloid (melingkar).
Sisik-sisiknya berada di sepanjang gurat sisi sebanyak 80 – 90 buah.
Seperti
namanya, ikan betutu atau gabus malas ini memang malas bergerak dan berpindah
tempat. Bahkan ketika diusik, ikan ini cenderung tetap diam di dasar perairan.
Namun di malam hari, ia mulai aktif memburu udang, ikan-ikan kecil, yuyu,
maupun siput air.
Di
balik pertumbuhan badannya yang lambat dan susah besar, ikan malas ini ternyata
populer di luar negeri seperti di Jepang, Singapura dan Malaysia.
Selain
karena cita rasanya yang lezat, ikan ini ternyata banyak mengandung vitamin B1,
B2, B6, Vitamin F, dan Vitamin E (yang jumlahnya empat kali lebih besar dari
ikan gabus). Kandungan ini dipercaya dapat menghambat terjadinya penuaan dini.
Tak
hanya itu, kandungan proteinnya juga sangat tinggi serta mengandung albumin dan
Zn yang memicu pembentukan endotel dan dapat mempercepat penyebuhan luka. Tak
heran bila ikan ini sangat layak dikonsumsi bagi pasien yang habis operasi,
demi mempercepat proses penyembuhan.
0 Komentar