Kelompok pengembangan
peternakan ayam petelur binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan
Meranti mulai berkembang siginifikan karena telah memproduksi 4.000 butir telur
per hari.
Adapun dua kelompok
tersebut mencakup satu kelompok pengembangan peternakan ayam petelur di Desa
Batang Malas Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Desa Sungaitohor, Tebingtinggi
Timur.
''Setiap kelompok
pengembangan itu mampu menghasilkan 2.000 butir telur ayam per hari. Artinya
dari dua kelompok 4.000 butir paling sedikit,'' ujar Kepala Dinas Ketahanan
Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kepulauan Meranti, Ifwandi, Senin.
Meski demikian, target
atas jumlah telur yang diproduksi oleh kedua kelompok itu masih minim.
Dikatakan Ifwandi, pihaknya menargetkan batas minimal produksi harusnya
mencapai 10.000 butir.
"Karena setiap
kelompok dengan jumlah ekor ayam petelur, wajarnya mampu memproduksi 5.000
butir. Jadi target kita 10.000 butir,'' tuturnya.
Program tersebut baru
dilaksanakan pada akhir tahun lalu, maka tingkat produksi ini masih dianggap
wajar. Untuk itu seluruh kelompok masih rutin mendapatkan pendampingan,
pembinaan, pengembangan.
Dikatakannya, program
ayam petelur ini merupakan wujud visi Bupati Muhammad Adil menuju swasembada
telur. Di mana setiap kelompok diberikan bantuan 2.000 sampai 5.000 ekor ayam
petelur.
"Menindaklanjuti
arahan bupati, pada tahun ini juga kita akan menyalurkan bantuan kepada lima
kelompok ternak ayam petelur. Sementara 2024, bantuan kembali diberikan kepada
enam kelompok ternak untuk mencapai produksi yang diinginkan, sehingga target
swasembada dapat dicapai," jelasnya.
Ditambahkan Kabid
Peternakan DKPP Kepulauan Meranti, Herman, berdasarkan data pasar kebutuhan
telur di Kepulauan Meranti setiap tahunnya berjumlah 6,4 juta butir telur per
tahun. Apabila ke depan ada 13 kelompok peternak, pihaknya menargetkan produksi
telur di Kepulauan Meranti setidaknya mencapai 9 juta butir per tahun.
''Apabila nanti telah
tersedia 13 kelompok ternak di tahun 2024, ini akan menghasilkan 9 juta telur
per tahunnya, artinya Kepulauan Meranti mampu memenuhi kebutuhan telur secara
menyeluruh bahkan surplus dan dapat didistribusikan keluar daerah,'' beber
Herman.
Sumber :
riau.antaranews.co
0 Komentar