Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ratusan hektare tanaman padi maupun
jagung di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak
diterjang banjir sejak awal Januari hingga April 2023. "Data dari BNPB itu
sekitar 100 hektare lahan tanaman padi rusak akibat banjir," kata Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, H Ridwan
Maruf di Praya, Senin (17/4/2023).
Data kerusakan
tanaman padi maupun tanaman lain yang disampaikan BNPB tersebut akan dilakukan
validasi. Pihaknya saat ini masih melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian
Kabupaten Lombok Tengah.
"Kita masih
melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Lombok Tengah," katanya.
Ia mengatakan,
validasi data dampak banjir terhadap lahan pertanian tersebut dilakukan dalam
rangka program stimulan dari BNPB pusat. Namun, pihaknya masih belum bisa
memberikan kepastian terkait sistem bantuan yang diberikan.
"Setelah
kita validasi data, kita akan kirim ke BNPB," katanya.
Berdasarkan data
sementara dari Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, jumlah lahan pertanian
yang rusak akibat banjir itu mencapai ratusan hektare sehingga harus
dilaksanakan validasi kembali by name dan luas lahan.
"Jadi kita tunggu
saja petunjuk teknis dari pemerintah pusat, yang jelas kita akan melakukan
validasi dan verifikasi data dulu," katanya.
Untuk diketahui,
cuaca ekstrem yang terjadi pada awal 2023 mengakibatkan sejumlah rumah warga
terendam banjir, khusus di wilayah Kecamatan Praya Timur, Pujut, Praya Barat,
dan Kota Praya. Selain itu sejumlah lahan pertanian juga terendam banjir, namun
tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID (KLIK SINI )
0 Komentar