Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar
sensus pertanian tahun ini. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan
pentingnya data yang akurat untuk menghasilkan kebijakan yang tepat dan akurat
di sektor pertanian.
“Kenapa sensus pertanian ini dilakukan?
Sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga butuh akurasi
kebijakan dan akurasi kebijakan itu butuh akurasi data,” ujar Presiden,
dilansir dari setkab.go.id.
Presiden pun mendukung pelaksanaan
kembali sensus yang terakhir dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada
sepuluh tahun yang lalu ini. Presiden juga menekankan pentingnya pembaharuan
data dalam mendukung kebijakan pemerintah di sektor pertanian, seperti alokasi
pupuk bersubsidi.
“Kalau sudah kita putuskan pupuk
subsidi, katakanlah sembilan juta ton, itu kan dari data memutuskan itu. Tapi
di lapangan banyak yang petani berteriak, ‘Pak, pupuk enggak ada.’ Mungkin
suplainya kurang, mungkin distribusinya yang enggak betul. Tapi kalau datanya
akurat, gampang sekali,” ujarnya.
Kepala Negara meminta agar Sensus
Pertanian 2023 ini menghasilkan data terkini, akurat, dan terpercaya mengingat
pertanian merupakan sektor yang strategis bagi perekonomian Indonesia.
“Sensus pertanian ini menyangkut
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Semuanya akan
dilakukan sensus di situ, karena kita tahu sektor ini memiliki peran yang
sangat strategis. Data yang ada di saya, [sektor pertanian] menyumbang 11,8
persen terhadap total PDB kita, besar sekali,” ujarnya.
Presiden juga menekankan bahwa pertanian
merupakan sektor yang sangat rawan karena ancaman krisis pangan global.
Presiden menyebutkan sebanyak sekitar 345 juta orang di dunia saat ini terancam
kekurangan pangan akibat perubahan iklim dan perang.
Sumber : timlo.net ( KLIK SINI )
KONTEN MENARIK TENTANG DUNIA AGRIBISNIS ( KLIK SINI )
0 Komentar