Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku membuka peluang pasar ekspor perikanan di negara tujuan Jepang.
"Berbagai upaya dilakukan agar ekspor komoditi baik perikanan, pertanian maupun migas ke sejumlah negara tujuan terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah, " kata Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Yahya Kotta, di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, indikator kinerja ekspor Maluku setudaknya ada dua yaitu peningkatan komoditi ekspor UMKM, dan peningkatan nilai ekspor.
Bertolak dari indikator tersebut maka akan dilakukan akselerasi dalam kaitan dengan peningkatan ekspor dari Provinsi Maluku ke Jepang diantaranya dengan melakukan konsolidasi dan pendampingan bagi 17 eksportir di Provinsi Maluku dari berbagai komoditi.
"Kami sementara melakukan upaya mencari negara tujuan baru atau meningkatkan volume di negara tujuan ekspor, salah satunya melakukan konseling ke negara tujuan Jepang, " katanya.
Konseling ekspor katanya, akan difasilitasi atase perdagangan di Jepang sesuai rencana akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Pertemuan tersebut alam menghadirkan para pelaku usaha dari Jepang dan tentu pelaku usaha dari Maluku, prinsipnya kita berupaya menghubungkan kedua pihak untuk melakukan komunikasi, selanjutnya tergantung kebijakan apakah pembeli atau eksportir bisa memanfaatkan peluang tersebut atau tidak, " katanya.
Ia menyatakan, Jepang dipilih sebagai negara tujuan karena volume dan nilai ekspor Maluku sepanjang 2023 dan awal 2024 cukup baik.
"Prinsipnya kita berupaya membuka peluang pasar ekspor, tergantung apakah pembeli menerima tawaran ekspor dari Maluku atau tidak. Yang terutama adalah peningkatan ekspor bukan saja nilai atau volume, tetapi penambahan jenis komoditi, " kata Yahya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ekspor Indonesia ke Jepang didominasi ikan tuna segar sepanjang 2023, ikan segar sebanyak 608,20 ton dan nilai 5,4 juta dolar AS.
0 Komentar