PT Perikanan Indonesia,
anggota dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD, berhasil
meningkatkan volume ekspor sebesar 97% atau setara dengan 573 ton pada tahun
2023.
VP Sekretaris
Perusahaan ID FOOD, Yosdian Adi Pramono, menyatakan bahwa sektor perikanan
menjadi salah satu lini bisnis prioritas yang akan diperkuat oleh Holding BUMN
Pangan ID FOOD.
Langkah ini diambil
dalam rangka mendukung pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan nasional
sebagai sektor unggulan penyumbang devisa negara.
“Pertubuhan angka
ekspor ini merupakan bagian dari keseriusan perusahaan dalam memperkuat lini
bisnis perikanan sesuai dengan arahan Direktur Utama ID FOOD. Saat ini, Holding
BUMN Pangan mengelola tiga lini bisnis utama, yaitu pertanian dan agroindustri,
peternakan dan perikanan, serta perdagangan dan logistik,” ujar Yosdian dalam
keterangannya, Senin (1/7).
Ia menambahkan bahwa ID
FOOD melalui PT Perikanan Indonesia telah menyiapkan rencana strategis untuk
pengembangan bisnis perikanan. Salah satu strateginya adalah peningkatan ekspor
komoditas perikanan ber-value added, peningkatan jumlah pelanggan, dan
pembukaan pasar ekspor baru.
Menurutnya, ekspor
komoditas perikanan ber-value added dilakukan melalui intensifikasi program
ekspor tuna loin dan gurita.
Hingga saat ini, produk
perikanan dan kelautan PT Perikanan Indonesia telah menembus pasar di 11
negara, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Filipina, China, Vietnam,
Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Sri Lanka. “Komoditas yang
sudah diekspor antara lain Gurita, Tuna, Cakalang, Ikan Kembung, Ikan Kaca
Piring, Fillet Cuttlefish, Layang, dan Marlin,” jelas Yosdian.
Sedangkan untuk
aktivitas penangkapan, PT Perikanan Indonesia berfokus pada 7 komoditas utama
perikanan, yaitu Tongkol, Cakalang, Tuna, Layang, Kembung, Tenggiri, dan
Cephalopod (gurita, cumi, dan sotong).
0 Komentar