Ad Code

Responsive Advertisement

Cara Menanam Buah Melon


Siapa yang belum mengenal buah melon. Saya yakin anda sudah mengenal buah yang satu ini. Biasanya di bulan puasa buah melon banyak dijadikan sop buah yang banyak dijajakan dipinggir jalan. Rasanya yang manis dan  dagingnya yang tebal memang mampu mmberikan sensasi rasa manis menyegarkan tenggorokan. Maka dari itu bagi sahabat pencinta tanaman sekalian, kali ini kami akan menyajikan artikel mengenai cara menanam melon sistem lesehan. Melon sistem lesehan artinya tidak menggunaan lanjaran (ajir) untuk merambat tanaman melon melainkan dibiarkan menjalar diatas permukaan tanah sebgaimana halnya cara menanam semangka. Teknik ini memiliki keunggulan lebih hemat biaya karena tidak memerlukan ajir namun tentu memakan lebih banyak tempat. Selain itu kualitas net buahnya juga berkurang. Meski demikian cara ini banyak dipakai oleh petani dengan modal terbatas dan terbukti mampu menghasilkan melon yang baik. Untuk lebih jelasnya, simaklah langkah-langkah cara menanam melon sistem lesehan berikut ini:
1. Persiapan Lahan Tanam Melon
Tanaman melon mampu beradaptasi dengan lingkungan dataran rendah maupun dataran tinggi. Namun demikian ia idealnya ditanam pada tanah dengan ketinggian antara 20-450 meter diatas permukaan laut. Lahan tanam melon juga haruslah terpapar cahaya matahari sepanjang hari dan memiliki pH tanah yang netral (5-7). Setelah didapat lahan yang tepat, lakukan persiapan meliputi penyiangan gulma dan penggemburan tanah. Anda bisa memanfaatkan herbisida untuk membasmi gulma dan menggunakan traktor mesin untuk menggemburkan tanahnya.  Setelah tanahnya gembur maka buatlah alur calon bedengan dengan jarak sekitar 2-3 meter antar bedengan. Jarak ini berfungsi untuk tempat menjalarnya tunas tanaman melon nantinya.
2. Pemberian Pupuk Dasar
Pupuk dasar melon ditaburkan pada alur yang sudah dibuat sebelumnya. Komposisi pupuk dasar ialah campuran pupuk organik dan pupuk buatan. Gunakan  pupuk kandang seperti kotoran ayam petelur atau kotoran kambing yang sudah didekomposisi dengan baik sehingga siap diserap akar tanaman nantinya. Berikan sebayak mungkin pupuk organik lalu tambahkan pupuk buatan berupa PHONSKA+SP36 dengan perbandingan 2:1. Taburkan pupuk buatan diatas pupuk organik secukupnya saja lalu setelah itu tanah diaduk menggunakan cangkul atau traktor rotari dan dibentuk bedengannya. Bedengan setidaknya memiliki lebar 80 cm dengan tinggi 20 cm.
3. Pemasangan Plastik Mulsa
Plastik mulsa ini nantinya berguna untuk menghambat penguapan air bedengan serta mencegah tumbuhnya gulma dan rumput liar pada area bedengan yang mampu mencuri kadar nutrisi dalam tanah. Maka dari itu plastik ini sangat dianjurkan untuk di gunakan saat melakukan penanaman melon dengan sistem tersebut. Ukuran lebar plastik tentu mengikuti lebar bedengan. Pastikan anda telah membentangkan dan menarik ulur plastik ketika memasanganya sehingga plastik tidak mudah memuai ketika terkena terik matahari siang yang dapat menyebabkan plastik menggelembung.
4. Persiapan Bibit Melon
Untuk pembibitan maka anda harus menggunakan benih unggul F1 yang banyak dijual di toko pertanian dengan harga bervariasi. Biasanya varietas melon yang tahan virus akan dijual dengan harga tinggi. Benih yang telah anda beli lalu direndam dengan air yang sudah ditetesi ZPT Auxin dan fungisida sistemik selama 4 jam kemudian dituras dan dibuntal dengan kain basah sekitar 24 jam hingga mulai muncul kecambah. Segera buat pot pembibitan menggunakan plastik pot kecil yang diisi dengan tanah ayakan. Lalu sirami tanah dan lubangi bagian tengahnya sekitar 0,5-1 cm. Biji yang sudah berkecambah dapat dimasukkan kedalam pot dan ditaburi tanah halus. Bagian atas pot kemudian ditutup dengan plastik dan didiamkan selama 24 jam maka biji akan tumbuh. Jemurlah biji pada sinar matahari langsung pada saat biji berusia 2 hari. Pastikan tanaman terkena cahaya matahari sepanjang hari dan jangan lupa disirami pada pagi siang dan sore hari agar bibit  tidak mati. Bibit yang sudah dijemur sejak kecil akan lebih kuat daam beradaptasi saat ditanam serta memiliki batang yang kokoh. Bibit melon siap ditanam pada usia 7-10 hari.
5. Penanaman Bibit Melon
Sebelum ditanami, maka buatlah  1 baris lubang tanam diatas bedengan dengan jarak antar lubang ialah 50 cm. Kocorkan NPK 16-16-16 dan insektisida pada tiap lubang lalu bibit bisa segera ditanam pada pagi atau sore hari. Setelah ditanami maka bedengan langsung anda lep agar bibit yang baru ditanam tidak mati. Selain itu yang harus diperhatikan adalah pada 10 hari pertama anda harus rajin melakukan penyulaman bibit yang mati. Apabila terdapat serangan-serangga seperti jangkrik ,bekicot atau serangga pengganggu lainnya maka gunakanlah pestisida yang sesuai untuk mengatasinya.
6. Pemupukan Susulan
Tanaman melon hanya berusia antara 55-70 hari lalu sudah dipanen, untuk itu sangat penting bagi kita untuk memaksimalkan suplai nutrisinya. Namun yang perlu anda garis bawahi ialah kadar nutrisi yang diberikan haruslah seimbang. Pemupukan susulan terbagi menjai beberapa model :
·        1. Pemupukan Kocor
Pada pemupukan kocor, yang anda gunakan adalah paduan pupuk NPK 16-16-16 ,NPK Grower, Kno3 dan Mashitam dengan perbandingan 2:1:1:1. Larutkan 1 gelas 300 cc campuran pupuk dalam 45 liter air lalu kocorkan ke pangkal tanaman. Pemupukan diulangi dengan interval 5 hari hingga tanman berusia 30 hari setelah tanam dengan peningkatan dosis 1/2 gelas tiap kali kocor dan dosis maksimal 3,5 gelas untuk 45 liter air.
·        2. Pemupukan Semprot
Pemupukan semprot lebih kearah suplai nutrisi mikro yang tidak banyak terkandung pada pupuk dasar seperti ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) yaitu Auksin MSG3. Unsur mikro ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme tanman melon sehingga didapatkan  pertumbuhan yang optimal. Pastikan anda menggunakan auksin msg3 sesuai dosis yang tertera di label agar tanaman tidak overdosis unsur mikro yang akibatnya pertumbuhannya menjadi abnormal
·         3. Pemupukan Lep
Pemupukan Lep biasa dilakukan di akhir yaitu saat tanaman sudah seleksi buah dan 2 minggu menjelang panen. Tujuannya tak lain untuk memacu kecepatan pertumbuhan buah dalam waktu singkat. 
Cara pemakaian auksin: Pembuatan larutan auksin msg3 : 100 ml dicampur 1 Liter air
Aplikasi untuk tanaman :
a. 10 ml Larutan auksin ditambah 1 liter air
b. Disemprotkan ke permukaan daun melon atau akar melon (tanah)
c. Penyemprotkan dilakukan pagi atau sore hari
Dengan menggunakan zat penumbuh seperti auksin msg3, buah melon akan tumbuh lebih cepat dan menghasilkan buah yang segar dan berkualitas terbaik. Semoga bermanfaat dan untuk lebih jelasnya silahkan hubungi: 0822 9900 3499 (Wa/Telp/Sms), (0283) 4511393 (Telp).





Posting Komentar

0 Komentar