Tumbuhan ini banyak
dibudidayakan di sekitar Brebes dan dataran tinggi lainnya. Bawang merah memang
lebih mudah tumbuh di daerah dataran tinggi. Sebelum ditanam, tanah mesti
digemburkan terlebih dulu. Kemudian di netralkan kadar keasamannya dengan kapur
dolomit dan diendapkan terlebih dulu sebelum mulai ditanami benihnya.
- Pengolahan tanah
Gemburkan tanah
terlebih dulu dengan cara dicangkul selama 1 minggu dan biarkan tanah terpapar
matahari. Apabila tanah memiliki kadar keasaman kurang dari 6-7, berikan kapur
dolomite dengan dosis 1 ton per hektar. Endapkan selama 2 minggu. Buatlah
bedengan pada lahan dengan lebar 1 meter dan tinggi bedengan 30 cm dengan
panjang yang disesuaikan dengan luas lahan. Berikan jarak setengah meter
kemudian gemburkan dengan kedalaman 20 cm dan tambahkan pupuk kandang
secukupnya.
- Pemilihan bibit bawang merah
Jika usia umbi bibit
kurang dari 2 bulan, lakukan pemotongan pada bagian ujung umbi. Fungsinya agar
pertumbuhan bawang merah lebih cepat. setelah itu anda mesti melakukan
penanaman dengan jarak tanam 20 x 20 cm jika proses tanam pada musim hujan.
Sedangkan pada musim kemarau sebaiknya jarak tanam lebih rapat agar umbi bisa
tumbuh optimal.
- Penyiraman dan pemupukan tanaman
Lakukan penyiraman
secara rutin pagi dan sore hari. Setelah berumur 10 hari, anda bisa mengurangi
intensitas penyiraman tanaman. Penyiraman bisa dilakukan pagi dan sore hari
saja. pemberian pupuk susulan sangat penting untuk menjaga unsur hara yang
dibutuhkan bawang merah. Pupuk susulan ini diberikan ketika tanaman menginjak
usia 2 minggu dengan dosis 90 kg untuk jenis pupuk Urea. Dan 200 kg untuk pupuk
KCl per hektarnya.
- Panen bawang merah
Rata-rata untuk hasil
normal panen bawang merah sekitar 5-12 ton setiap 1 hektar. Hal ini juga
tergantung iklim dan kondisi lahan daerah anda berasal. Keringkan bawang merah
yang telah dipanen sekitar 1-2 minggu. Tujuan penjemuran ini untuk mendapatkan
bawang merah dengan kadar air 80%, sesuai permintaan pasar yang ada.
0 Komentar