Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menargetkan penambahan luas area tanam padi di
kawasan Provinsi Sulawesi Tengah. Penambahan itu menurut SYL penting dilakukan,
mengingat Sulteng merupkan wilayah subur dan mampu menghasilkan gabah secara surplus
serta menjadi salah satu penyangga pangan nasional.
"Saya berharap
memang panen raya itu, jangan berhenti di sini. Artinya untuk mengembangkan
pertanian lebih produktif lagi harus ada penambahan luas tanam. Katakanlah yang
sekarang ini hanya 80 ribu ha bisa bertambah menjadi 100 ribu ha," ujar
SYL saat meninjau panen raya di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten
Sigi, Minggu (19/2/2023).
Menurut SYL, potensi
pertanian di Sulawesi Tengah harus mendapat support dari semua pihak. Termasuk
dari pemerintah pusat dalam melakukan pendampingan, akses pembiayaan dan
intervensi teknologi mekanisasi. Apalagi rata-rata produktivitas di sana
mencapai 6 ton per hektare.
"Komitmen itu
menjadi bagian-bagian penting bahwa semangat dan kemauan pemerintah daerah dalam
mengembangkan pangannya sangat luar biasa. Dan ini harus kita support. Saya
berharap perbankan juga masuk secara masif untuk mempermudah layanan KUR,"
katanya.
Secara nasional, kata
SYL, ketersediaan beras saat ini dalam kondisi aman. Panen raya petani di
sejumlah daerah telah menguatkan pasokan dan cadangan beras Indonesia dalam
menghadapi bulan puasa maupun hari raya lebaran mendatang. Karena itu, dia
berhatap kolaborasi dan sinergitas dengan Bulog dapat diperkuat untuk melakukan
penyerapan.
"Tentu saja
pertanian itu tidak bisa sendiri, siapapun akan membutuhkan kerjasama lintas
Kementerian dengan Menteri BUMN semua pihak Bulog dan lain-lain," katanya.
Wakil Gubernur Sulawesi
Tengah, Ma'mun Amir, melaporkan bahwa wilayahnya saat ini masuk sebagai provinsi
ke 9 dengan produktivitas padi terbesar secara nasional. Dengan kondisi ini,
dia yakin sektor pertanian merupakan penyangga ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Dari sisi NTP
(nilai tukar petani) wilayah kami juga naik selama 3 tahun terakhir. Kemudian realisasi
KUR berjalan baik. Yang pasti pertanian ini mampu mengurangi pengangguran.
Salah satunya melalui UMKM di bidang pertanian," katanya.
Selain padi, Amir
mengaku pihaknya kini tengah mengembangkan jagung, kedelai dan kopi. Semua
komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan yang dapat menopang
perekonomian masyarakat.
"Selain padi dan
jagung kami juga mencanangkan kedelai dan sektor perkebunan untuk kelapa,
cengkeh, kopi robusta, kopi arabika dan kakao," katanya.
Di tempat yang sama,
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa pemerintah
saat ini terus memacu produksi untuk menghadapi berbagai tantangan global. Di
antaranya melaksanakan early warning system antisipasi dini, adaptasi dan
mitigasi yang dimulai melalui mapping wilayah langganan dampak perubahan iklim
maupun hama penyakit tanaman.
Sebelumnya Presiden
Joko Widodo (Jokowi) memastikan pasokan beras Indonesia saat ini terus
bertambah. Penambahan tersebut datang dari berbagai operasi pasar serta panen
raya petani sejak beberapa bulan terakhir. Menurut Presiden, kondisi ini
membuat harga kebutuhan pangan lainya seperti bawang dan telur berangsur turun.
"Mungkin secara
nasional nanti di bulan Februari akan ada satu jutaan, kemudian di bulan Maret
akan ada 1,9 jutaan. Kira kira itu sehingga kalau produksi dari petani, dari
panen ada artinya apa stoknya melimpah, kalau stoknya melimpah dan permintaan
tetap artinya secara otomatis harga-harga akan turun," ujar Jokowi di
Pasar Wonokromo Surabaya.
Presiden mengatakan,
pasokan beras yang dihasilkan saat ini sudah sampai kepada pedagang baik di
pasar maupun pedagang eceran. Bahkan dari hasil pengecekanya, harga beras di
Jawa Timur turun menjadi Rp44 ribu per 5 kilogram atau Rp9 ribu per satu
kilogram.
Sumber : menpan.go.id
0 Komentar