Sebaran
abu vulkanik erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) berdampak
langsung pada lahan komoditas pertanian dan perkebunan milik warga di wilayah
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang
mencatat ada 1661,8 hektar lahan pertanian dan perkebunan yang rusak akibat
diguyur abu Merapi. Sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Sawangan
sebanyak 1185,8 hektar dan Kecamatan Dukun 476 hektar.
"Hasil rekapitulasi komoditas pertanian yang terdampak abu vulkanik Merapi
ada 1661,8 hektar. Jenis komoditasnya berupa cabai, kobis, tomat, sawi hijau
dan kopi," terang Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang,
Romza Ernawan, kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).
Romza memaparkan, pihaknya telah melakukan
langkah-langkah penanganan dampak abu vulkanik terhadap lahan pertanian dan
perkebunan ini, antara lain mengidentifikasi lahan terdampak, koordinasi dengan
wilayah terdampak dan survei kondisi lapangan terdampak.
"Kami juga memilah data sesuai tingkat
kerusakan untuk wilayah terdampak, yakni kategori dampak ringan seluas 370,5
hektar, sedang 1053 hektar dan berat 258,3 hektar," sebut Romza.
Menurutnya,
abu vulkanik harus segera dibersihkan agar kerusakan tidak meluas. Pihaknya pun
melakukan Gerakan Bersama Pembina Kelompok Kegiatan (Poktan) terdampak dengan
membersihkan tanaman dengan cara menyemprot dan menggoyangkan tanaman.
"Curah
hujan yang turun di beberapa wilayah terdampak setelah erupsi itu memberikan
dampak positif karena dapat membersihkan abu yang menempel pada tanaman secara
alami," imbuh Romza.
Untuk
mendukung pembersihan, pihaknya menyediakan sarana pertanian berupa hand
sprayer sebanyak 40 unit (manual dan elektrik) untuk membantu poktan maupun
petani terdampak erupsi melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) wilayah
setempat.
"Kami koordinasi dengan Kementerian
Pertanian dari Direktorat Hortikultura dalam rangka tindak lanjut," ujar
Romza. Sebagaimana diberitakan, Gunung
Merapi meluncurkan awan panas guguran (APG) Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul
12.13 WIB.
Peningkatan aktivitas vulkanik ini menyebabkan
hujan abu tebal di wilayah sekitarnya, terutama di Kabupaten Magelang, Kota
Magelang dan Kabupaten Boyolali.
0 Komentar