Kepala Badan Pangan Nasional atau
Bapanas, Andi Arief Prasetyo, mengungkapkan penyebab harga ayam yang terus
naik. Harga daging ayam dilaporkan tembus Rp 40 ribu per kilogram.
"Penyesuaikan dari beberapa
biaya pokok produksi seperti harga DOC (day old chicken), pakan ternak,
juga ada komponen kenaikan BBM (bahan bakar minyak) September dan Oktober tahun
lalu," ujar Arief pada Tempo, Senin, 24 Juli 2023. "Januari 2023 para
peternak banyak bangkrut."
Arief memaparkan, harga DOC naik
dari Rp 5.000 menjadi Rp 8.000 per ekor. Sedangkan harga jagung juga naik dari
Rp 3.150 menjadi Rp 5.000 hingga lebih dari Rp 6.000 per kilogram.
"Seperti yang telah saya
sampaikan bahwa harga ayam dan telur menuju ke kesetimbangan barunya," tutur
Arief.
Atas hal itu, Arief menjelaskan
peternak ayam dan ayam petelur sudah banyak merugi dan tutup. Sebab, kata dia,
tidak sesuainya biaya produksi dengan harga jualnya.
Lebih jauh, dia menuturkan
pemerintah telah menyiapkan program bantuan pangan berupa ayam dan telur kepada
1,4 juta keruarga risiko stunting (KRS) di tujuh provinsi. Adapun ayam dan
telur dibeli oleh holding BUMN pangan, ID Food, dengan harga wajar dari
peternak kecil.
"Oleh karena itu, Badan
Pangan Nasional melalukan bantuan berupa fasilitasi distribusi jagung pakan,
seperti jagung dari daerah surplus seperti Sumbawa dan Dompu ke Blitar dan
Kendal beberapa waktu terakhir," tutur Arief.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan harga ayam mencapai posisi yang tinggi.
"Biasanya Rp 35-36 (ribu), sekarang sampai Rp 40 (ribu). Tadi disampaikan
warga," ujar Ganjar usai mengunjungi Pasar Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Sumber : bisnis.tempo.co
0 Komentar