Dalam upaya
meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten
Madiun memfokuskan perhatian pada pengembangan hilirisasi Industri Kecil
Menengah (IKM) sektor pertanian. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian
(Disnakerin) Kabupaten Madiun, Imam Nurwedi, mengungkapkan bahwa sektor
pertanian memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan mengingat status
Kabupaten Madiun sebagai daerah agraris.
Data Disnakerin
setempat mencatat, terdapat 92 unit industri kecil yang tersebar di 15
kecamatan dengan jumlah pekerja kurang dari seribu orang. Industri-industri ini
sebagian besar bergerak di bidang pangan. Kecamatan dengan jumlah industri
kecil terbanyak adalah Mejayan, Caruban, yang memiliki 16 unit industri dengan
total 129 pekerja.
Imam menambahkan bahwa
inovasi hilirisasi sektor pertanian diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
industri yang tidak hanya terpusat di satu wilayah, tetapi juga merata ke
seluruh kabupaten, termasuk wilayah pegunungan seperti Kecamatan Kare dan
Wungu.
"Sebagai daerah
pertanian, di Kabupaten Madiun banyak terdapat IKM namun belum semuanya
memiliki legalitas yang jelas," ujar Imam. Beliau menekankan pentingnya
hilirisasi produk pertanian, yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku
agribisnis dan menjamin pasar, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Hilirisasi di bidang
pertanian menjadi kunci penting karena selama ini petani cenderung menjual
produknya secara mentah, seperti gabah, tanpa proses pengolahan menjadi beras
yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Pemerintah Kabupaten
Madiun juga melakukan pemetaan profil IKM di daerah tersebut. Dari pemetaan
ini, industri yang memenuhi persyaratan dan kriteria tertentu dalam suatu desa
atau kecamatan akan diajukan untuk mendapatkan SK Bupati.
Selain itu, keberadaan
dua "exit tol" di wilayah Kabupaten Madiun, yaitu di kawasan Balerejo
dan Caruban, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan industri di
wilayah tersebut.
Kolaborasi antar
instansi pemerintah, termasuk camat dan kepala desa, menjadi salah satu faktor
penting dalam mendorong pengembangan hilirisasi pertanian. Hal ini diharapkan
dapat mewujudkan pertanian yang modern dan menciptakan lebih banyak IKM di
Kabupaten Madiun.
Pemerintah Kabupaten
Madiun, dengan inisiatif dari Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian
(Disnakerin), saat ini tengah memusatkan perhatian pada pengembangan Industri
Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di sektor pertanian. Langkah strategis ini
diharapkan akan menjadi katalisator dalam mendorong roda perekonomian dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Penjabat Sekretaris
Daerah Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo, menyampaikan bahwa IKM memegang
peranan strategis dalam memajukan ekonomi daerah. "Kabupaten Madiun memiliki
fondasi wilayah pertanian yang kuat. Kami menaruh harapan besar agar industri
masa depan dapat tumbuh dari sektor ini," ungkap Sodik dalam sebuah
wawancara di Madiun, Minggu.
Beliau menambahkan,
"Pertanian bukan hanya sekadar aktivitas bercocok tanam, melainkan juga
sebagai pilar utama yang menopang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat kita."
Meskipun Kabupaten
Madiun dikenal sebagai lumbung padi, Sodik mengakui bahwa potensi IKM pertanian
masih belum tergarap secara maksimal. Untuk itu, Pemkab Madiun melalui
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang relevan, tengah berusaha menyusun kajian
komprehensif dan pemetaan profil IKM. Tujuannya, agar pengembangan IKM dapat
berjalan optimal dan IKM dapat bersaing di kancah yang lebih luas.
Program yang dirancang
untuk meningkatkan daya saing IKM mencakup beberapa aspek. Di antaranya adalah
penciptaan produk unik yang menjadi ciri khas daerah, pengembangan pasar yang
jelas, serta kemudahan akses terhadap pembiayaan.
"Kami juga
mendorong IKM untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mengeksplorasi
peluang ekspor," terang Sodik.
Selanjutnya, meskipun
fokus utama adalah pada sektor pertanian, Pemkab Madiun tetap terbuka terhadap
kemungkinan pengembangan IKM di sektor lain seperti perkebunan, peternakan, dan
perikanan.
"Kami berharap, ke
depannya, bahan baku industri dapat bersumber dari Kabupaten Madiun itu
sendiri. Selain itu, kami ingin tenaga kerja lokal dapat lebih dioptimalkan,
dengan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri,"
imbuh Sodik.
Pembangunan ekonomi
yang inklusif dan berkelanjutan memang menjadi prioritas. Dengan adanya
upaya-upaya tersebut, diharapkan akan tercipta lingkaran virtuous yang tidak
hanya meningkatkan kualitas produk lokal, tetapi juga membuka peluang kerja dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Madiun, dengan langkah majunya ini, berpotensi menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan dan berorientasi ekspor. Semangat inovasi dan sinergi antara pemerintah daerah, pelaku IKM, dan masyarakat setempat, menjadi kunci utama dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat dan tangguh di masa yang akan datang.
0 Komentar