Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali menyebutkan kematian ribuan ikan
Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Kedung Ombo (WKO) Desa Wonoharjo Kecamatan
Kemusu, di Provinsi Jawa Tengah, karena cuaca terjadi fenomena
"Up-Welling" dan drop oksigen.
Kepala
Bidang Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali
Nurul Nugroho di Boyolali, Senin (2/1/2023), mengatakan ribuan ikan mati milik
kelompok petani KJA di WKO karena keracunan amoniak dari fenomena up-welling
dan drop oksigen (DO).
"Penyebabnya
cuaca dalam satu minggu tanpa sinar matahari sehingga kondisi air permukaan
waduk dingin, kemudian terjadi fenomena up-welling dan drop oksigen," kata
Nurul Nugroho.
Menurut
Nurul upaya yang sudah dilakukan dengan pemindahan keramba ke titik yang aman
dari up-welling, dan dipompa pakai diesel air untuk menaikkan DO (Oksigen).
Pihaknya
merekomendasi ke kelompok petani KJA segera melakukan panen ikan yang sudah
masuk ukuran jual, pemantauan kualitas air secara berkala, efisiensi pemberian
pakan ikan di KJA WKO, rasionalisasi jumlah KJA di WKO, re zonasi KJA di WKO,
aplikasi sistem SMART KJA untuk budidaya ikan yang ramah lingkungan di WKO.
Dia
mengatakan langkah-langkah yang sudah dilakukan Disnakkan antara lain melakukan
pendataan dan verifikasi jumlah ikan yang mati serta jumlah pembudidayaan
terdampak, Koordinasi dengan pimpinan dan stakeholder terkait untuk penanganan
lebih lanjut dan membentuk tim untuk pemantauan kualitas air dan pendataan di
WKO.
Kematian massal ikan karena fenomena
Up-welling sendiri merupakan siklus tahunan dan sering terjadi hampir semua
waduk dengan budi daya ikan KJA. Sangat perlu pendampingan dan penyadaran
kepada kelompok KJA akan pentingnya monitoring kualitas air, pengendalian budi
daya KJA dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam budi daya KJA.
Dia menyampaikan kejadian kematian massal
ikan di KJA Waduk Kedung Ombo karena fenomena up welling di Desa Wonoharjo
Kemusu Boyolali, pada Sabtu (31/12), sekitar pukul 07.00 WIB. Jumlah yang mati
jenis ikan emas dan nila hingga, Senin (2/1), hingga pukul 13.30 WIB, total
sebanyak 175 ton.
Jumlah ikan yang mati tersebut dari kelompok petani KJA
sebanyak 32 orang anggota dan kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp4,725
miliar.
Sementara itu, Marno (38) salah satu petani KJA Desa Wonoharjo
Kemusu Boyolali mengatakan ikan jenis emas dan nila yang dibudidayakan di Waduk
Kedung Ombo mengalami mati massal, sejak Sabtu (31/12).
Menurut dia, total ikan miliknya yang mengalami mati mencapai 2
ton dari total seluruhnya sekitar 20 ton. Cuaca buruk menjadi penyebab matinya
ikan-ikan. Cuacanya dingin tidak ada panas, oksigen berkurang dan up welling
keluar dari bawah, seperti racun menyebabkan ikan mati.
Marno mengaku akibat kejadian tersebut dirinya mengalami kerugian
mencapai miliaran rupiah. Harga ikan saat ini, pada kisaran Rp25.000 hingga
Rp26.000 per kilogram.
0 Komentar